Part 20

3K 167 7
                                    

Cie yang vote tambah banyak, setelah nggak update beberapa hari😂

-------------
--------
----
---

Ricky, lelaki itu tengah melamun menatap ke arah langit malam dari jendela kostnya.

Kejadian yang dialaminya tadi siang masih teringat jelas di benaknya. Saat dimana, Fajri tidur di pangkuannya.

"Padahal, bentaran banget, kenapa gue senengnya sampai kek gini ya?" Ricky terkekeh pelan dengan ucapannya sendiri.

"Rasanya, gue kayak punya adik aja. " Ricky lagi-lagi membatin.  Ia kemudian terdiam sesaat, dengan menghela nafas pelan.  Walau bagaimana pun, Fajri tetaplah adik dari sahabatnya.

Drett!

Suara handphone nya yang bergetar itu membuat Ricky menoleh. Ia mengambil handphone nya yang ada di atas meja, didekatnya.

"Mamah?" Ricky membatin. Dengan helaan nafasnya, ia menggeser ikon berwarna hijau yang ditampilkan di handphonenya.

|Ricky, kok chat Mamah nggak dibales?|

Terdengar sebuah suara dari seberang sana.

|Ricky kemana aja, Ricky baik-baik aja kan?|

"Ricky baik. " Ricky membalas dengan intonasi datar. "Ricky sibuk hari ini, jadi nggak sempet bales. " Sebenarnya, ia sengaja tidak membalas chat dari Mamahnya itu, dikarenakan malas.

|Syukur deh kalo gitu. Oh iya, Ricky kapan pulang ke rumah? Mamah kangen banget sama Ricky|

"Ricky nggak bisa Mah, sibuk. "

|Nggak papa, Mamah tau kamu masih belum menerima semuanya. Jaga diri ya, nanti Mamah transfer buat uang kost kamu|

Ricky hanya berdehem sebagai jawaban. "Ricky matiin ya Mah, Ricky capek, mau istirahat. " Ricky segera memutus telpon tersebut, secara sepihak.

Ricky menghela nafas pelan. Matanya tertuju pada sebuah bingkai foto yang ada di dekatnya. Di sana, memperlihatkan keluarga yang nampak tersenyum bahagia, dengan Ricky kecil diantara lelaki paruh baya dan wanita paruh baya di sana.

"Apa semuanya usai?" Ia membatin, dengan rasa sesak di dadanya. "Kenapa orang tua gue milih buat cerai coba? Kenapa hubungan orang tua gue harus kandas?"

Ricky adalah anak broken home. Masa kecilnya terlalu kelam, saat kedua orang tuanya memilih untuk bercerai, karena perbedaan pendapat yang membuat mereka selalu cekcok setiap harinya. Dan berakhir, mereka bercerai.

Ya, yang menelpon Ricky itu adalah Mamahnya, Mamah kandungnya. Ia sebenarnya selama ini tinggal bersama dengan wanita itu, namun.... saat dia SMA, Mamahnya menikah dengan seorang laki-laki pilihan Mamahnya, dan sejak saat itu pula ... hubungannya dengan Mamahnya tidak baik, karena jujur ... dirinya tidak bisa menerima kehadiran Papah tirinya. Sementara Papah kandungnya, entahlah. Saat kedua orang tuanya bercerai, sejak itulah ia tidak pernah melihat Papahnya lagi.

Itulah sebabnya, mengapa ia memutuskan untuk tidak tinggal bersama Mamahnya lagi sekarang, dan memilih untuk tinggal di kost ini. Walaupun begitu, Mamahnya juga membiayai kampusnya, dan juga memberikan uang bulanan untuknya bisa mencukupinya di sini.

"Ah Rick, lo jangan kayak gini, " gumamnya pada diri sendiri, setelahnya ia beranjak dari tempatnya.

••••

Di pagi hari.

Fajri nampak bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Keadaannya pun sudah jauh lebih baik dari kemarin, walaupun ya ... hanya sedikit rasa nyeri di punggungnya. Ia masih ingat jelas, bagaimana hukuman dari Papahnya kemarin.

Berteduh [END]Where stories live. Discover now