#Prolog

6.9K 172 2
                                    

Halo buddy, welcome to
Novel *you'are my persioner*
Semoga betah baca sampe akhir ya!
Harus betah pokonya!!! 😁

Cerita ini memang udah 2kali
Di rubah, tapi itu gak bakalan merubah alur, alur nya masih
Kayak dulu cuma di kasih beberapa chapter baru aja ♡

and, Ini sebenarnya cerita pertama setelah cerita *Arselion*
Tapi karena banyak yang di rubah jadinya ini baru di publish sekarang dehh

Cerita ini murni dari
Khayalan dan Pikiran
Author sendiri, jadi gak ada
Unsur penjiplakan ‼️

Oke, selamat membaca

Jangan lupa ★ dan comment  nya

©Author of xenia©


—0⁰0—

"Aldan!" Seseorang menyenggol kaki nya, Abram menatap tajam ke arah aldan yang sedari tadi hanya diam dan belum bersuara untuk mengucapkan janji suci.

"Bagaimana saudara aldan, sudah siap?" Aldan dengan muka datar nya menangguk pelan, ia tanpa niat menjabat tangan pria yang nantinya menjadi mertua nya itu

"Saudara Aldan Abramtara, saya nikahan dan saya kawain kan engkau dengan anak kandung saya, Aurelia sahquenna dengan mas kawin uang senilai dua ratus juta rupiah dan seperangkat alat sholat di bayar tunai."

"Saya terima nikahnya Aurelia sahquenna binti Mahendra Ridwan, dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." Jawab aldan lantang dan lancar 

"Bagaimana para saksi, SAH?"

"SAH!!" Jawab seluruh saki yang di hadiri hanya kedua belah pihak keluarga dan rekan-rekan bisnis

Lia yang sedari tadi hanya menunduk memberanikan diri untuk membuka matanya dan melihat ke sekitar. orang-orang sedang berdoa, dan tampak sangat senang. Namun tidak dengan diri nya yang sepertinya ingin menangis dan kabur dari sana. Ini seperti mimpi nya, ia sekarang sudah sah menjadi seorang istri? Dan, itu adalah aldan? Cowok bandel, jahil, sok cuek, sok ganteng, suka bikin anak orang jantunan. Oh, entah ini rencana baik tuhan atau malah musibah

"Udah selesai kan?"  Tanya aldan yang ingin pergi dari tempat itu

"Heh mau ke mana kamu? Kamu belum memakai cincin"

Dengan muka kusut aldan kembali duduk ke tempat semula, ia mengambil kotak cincin di depan nya itu, dan mulai memasangkan ke jari manis Lia begitupun sebaliknya

"Udah kan?"

"Cium dulu dong istri kamu!"

"Cium?" Beo aldan, Lia juga tampak kaget mendengar itu, namun karena paksaan ia mencium dahi istri nya itu.

"Nah gitu kan romantis..." Semua orang di dalam gedung itu tertawa, namun beda dengan Lia yang sedang menetralkan jantung nya yang berdetak sangat cepat

"Akhirnya keinginan kita untuk menikahkan anak kita terwujud ya"

"Benar, dan secepatnya kita bisa bangun perusahaan bersama agar di wariskan untuk anak cucu kita.."

you'are my prisoner Where stories live. Discover now