Bab 28. Malu Semalu-malunya

2.4K 129 0
                                    

▪︎ Happy reading
︎ Kalo suka like, komen, sama share, ya

~~~

Alesha terbangun dengan memegangi kepala yang masih terasa berat setelah mendengar alarm dari ponselnya. Dia duduk di kasur dan menunggu hingga sakit kepalanya hilang sebelum keluar kamar. Wanita itu menunduk dan melihat pakaiannya masih sama dengan yang terakhir dikenakan semalam. Masih memegangi kepala, dia mencoba mengingat kegiatan kemarin.

Bayangan dia berada di pesta reuni SMA terlintas begitu saja. Wanita itu memejam sambil berusaha mengingat lagi apa yang menyebabkan dia datang ke acara tersebut. Dia menggaruk kepala karena tidak ada bayangan lain yang melintas. Seingatnya, siang kemarin dia bersama Aqila bertemu dengan Reza saat makan di kafe langganannya.

Meski Alesha menentang kehadiran Reza, pria itu tetap bergabung di mejanya. Wanita itu melotot kepada Aqila yang sok baik sudah menawarkan untuk bergabung. Ingatannya makin jelas mengenai alasan dia datang ke acara reuni SMA. Semua itu karena mulut Reza yang minta dilakban.

"Gue udah bilang sama bokap kalo bakal nungguin lo sampe mau nerima perjodohan kita."

Alesha sempat tersedak mendengar ucapan Reza setelah mereka selesai makan. Wanita itu menatap tajam pria yang duduk di samping kirinya.

"Sampek kiamat pun, gue nggak bakal mau dijodohin sama lo."

Reza mengangkat bahu tak acuh. "Gue nggak peduli. Selama gue tau lo masih jomlo, ya gue bakal tetep berusaha buat dapetin lo."

"Gila, ya, lo!"

Alesha berdiri setelah menghabiskan minumnya dan mengajak Aqila untuk segera pergi dari sana. Dia juga sempat memberi peringatan kepada Reza agar tidak mengikutinya.

Wanita itu mengempaskan tubuhnya di sandaran kursi penumpang setelah menutup pintu mobil dengan keras. Dia menarik napas panjang lalu mengembuskannya perlahan untuk mengatur emosi. Setelah tenang, dia menoleh kepada Aqila yang sudah siap menjalankan mobil pulang ke apartemen.

"Kita harus dateng ke acara reuni SMA, La. Gue harus dapet gebetan di sana. Atau paling nggak gue bisa atur kencan buta."

Aqila menoleh sambil mengernyit. "Lo kesambet? Ngapain cari gebetan sama mau kencan buta segala?"

"Lo nggak denger omongan Reza tadi? Dia nggak bakal berhenti ngejar gue kalo gue belum punya pasangan, La. Itu artinya gue harus segera dapet pasangan biar lolos dari perjodohan ini."

"Serah lo, dah. Gue males pergi. Jadi, lo pergi sendiri." Aqila mengemudikan mobilnya meninggalkan kafe.

"Gue nggak mau tau. Lo harus ikut sama gue. Enak aja lo santai di rumah. Temen macam apa itu yang ngebiarin temennya menderita sendirian?"

"Temen macam apa yang tega nyeret temennya ke dalam penderitaan?"

"Bodo amat! Lo pokoknya harus ikut gue."

Perdebatan mereka berlanjut hingga di apartemen. Akhirnya, Aqila yang mengalah dan ikut bersiap untuk pergi ke acara reuni tersebut. Mereka mengenakan gaun dengan model yang sama, tetapi warna berbeda. Kedua wanita itu siap menjadi Double A kembali seperti saat masih SMA.

Pukul lima sore mereka baru tiba di kafe, sementara tempat tersebut sudah ramai karena acara reuni dimulai pukul empat sore. Kehadiran kedua wanita itu menarik perhatian sebagian besar teman-teman SMA mereka. Banyak yang terkejut sekaligus mengakui kecantikan dua wanita yang pernah menyandang status sebagai primadona sekolah itu. Awalnya, semua berjalan dengan lancar. Beberapa teman pria yang sejak dulu sudah menaruh hati kepada Alesha datang mendekat dan mengobrol bersama. Namun, ucapan Reza membuat rencana wanita itu berantakan.

His Secretary [TAMAT]Where stories live. Discover now