21 . BONUS

3.6K 311 29
                                    

Kabar hamil Haechan sudah diketahui oleh Bibi Hani dan Aricha yang kembali saat sore hari setelah berbelanja bulanan bersama- Bibi Hani dan Aricha memasak makanan kesukaannya tanpa ingin Tuannya ikut membantu seperti biasanya, katanya ini sebuah perayaan

Sayangnya, Haechan kembali memuntahkan makanan nya dipagi buta- ini sudah ketiga kalinya ia memuntahkan makanannya; semalam, lalu saat malam larut, dan sekarang dipagi hari

Haechan hanya mengkonsumsi buah dari semalam karena ia memuntahkan makan malamnya- untuk menyuap nasi dan lauk yang ada, rasanya tidak mungkin; mual yang dideritanya terus membuatnya sedikit kepayahan

Ia tidak tau jika hamil akan merasakan mual seperti ini- yah, walaupun ia sudah tau gejala disetiap orang hamil akan berbeda-beda

Saat kembali dari kamar mandi, Haechan mendudukkan dirinya disebelah Jeno yang masih terlelap. Ini masih sangat pagi, Jeno biasanya akan terbangun pukul 6 pagi dan sekarang masih pukul 4

Tangannya terulur untuk mengusap ujung hidung Jeno, yang terlihat menggemaskan. Dengan gerakan kecil, ujung jari-jari manis Haechan berliuk hingga usil memencet ujung hidung, hingga sang pemilik sesekali menoleh gusar karena mungkin terasa geli

Haechan mengembangkan senyumnya, wajah berkerut Jeno terlihat lucu. Ah ini sebuah candu dipagi hari!

"Uh Jeno-ya, kita bertukar hidung saja ayoo" Lantur Haechan

Karena terus merasa gemas, kini Haechan merebahkan dirinya dengan tidur menyamping dan jari-jari tangan nya yang bergerilya menggelitik hidung si paksu

"Jeno- aku rindu rumah lama ku hiks" Tiba-tiba saja Haechan terisak lirih, belum ada dua menit ia tersenyum lebar sekarang manik binar itu meredup dengan tatapan sendu

Jeno masih tidak bergerak, bapak suami itu masih nyenyak dalam tidurnya. Haechan merengut- mendusalkan wajahnya pada perpotongan leher sang suami dan mengecup perlahan-

Jam terus berputar, saat Jeno membuka mata lain dengan Haechan yang kini memejam. Mendengkur halus dengan nafas teratur. Jeno terkejut dengan cara Haechan tertidur, perut tempat hidup sementara anaknya itu terhimpit pergelangan tangannya sendiri

Dengan gerakan kecil, Jeno berusaha membenarkan posisi tidur istrinya yang miring. Memberikan satu guling agar bisa Haechan peluk, dan guling lainnya untuk menahan tubuh Haechan dibelakang sana

"Benar-benar ya-

"Orang hamil itu akan bertambah cantik" Gumam Jeno

Ah rasanya ia tidak rela beranjak dari tempat tidurnya untuk pergi ke kamar mandi dan lanjut pergi ke kantor. Ia ingin menghabiskan waktu saling berpelukan seperti kemarin- tapi jika Haechan tau dirinya membolos pasti istrinya itu tidak suka

Satu kecupan manis seperti nya kurang, Jeno mencium kening Haechan sedikit lama. Haru dan senang masih melekat dihatinya, ia ingin berterimakasih banyak kepada sosok yang tertidur cantik didepannya ini

"Haechan-ah terimakasih, jaga aegi dengan kasih sayang mu"

Cup!

Dengan langkah berat, Jeno berjalan menjauh masuk kedalam kamar mandi dan bersiap untuk bekerja

•••

Haechan terbangun dari tidurnya, kepalanya berdenyut karena sepertinya tidur yang ia dapatkan kurang pas dalam waktunya

Sekarang ia berjalan turun menuju lantai dasar untuk ke dapur. Rumah tentunya sudah sepi, suaminya yang pergi bekerja dan Aricha yang bersekolah

Tadi ia sempat melirik ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi- jadi ia sudah menduga kedua orang berkegiatan pagi ini sudah tak ada dirumah

Bibi Hani menyapa kedatangan Haechan dan membantu Tuannya untuk duduk, "Bi, tidak usah terlalu berlebih. Aegi masih kecil, tidak membuat Mama nya kesusahan"

Bibi Hani tertawa "Tak apa Tuan, justru kehamilan awal harus terjaga!"

"Bibi sudah menyiapkan susu yang Tuan minta semalam, apa Tuan ingin meminumnya sekarang?" Tanya Bibi Hani lembut, persis seperti seorang Ibu yang menanyakan anaknya ingin hal apa. Tangannya bergerak terulur meletakkan segelas susu hangat dihadapan Tuannya

Haechan tentu saja mengangguk, perutnya kosong- dan dia tidak boleh membiarkan hal itu terjadi. Susu yang ia miliki adalah rekomendasi dari Bibi Moon- rasanya enak

Dan harum susu tersebut tidak mengganggu nya. Segelas susu tadi sudah tanggal dihabiskan olehnya-

"Oh Bi, apa Bibi sudah membelikan apa yang Haechan inginkan?"

Bibi Hani sempat mengerutkan keningnya, namun dengan cepat wanita paruh baya itu membulatkan mulutnya entah karena teringat sesuatu dan tangannya kini masuk kedalam kantong celemek

"Metline?" Tanya Bibi Hani kebingungan

Haechan menerima Metline atau Meteran tersebut dengan girang "Kata Bibi Moon, perut Ibu Hamil akan bertambah satu cm setiap minggunya. Haechanie ingin tau itu!"

Mendengar alasan itu, senyuman Bibi Hani merekah. Ia juga pernah di posisi Tuannya- hamil anak pertama. Rasanya seperti sebuah kejutan, dan banyak Ibu Hamil tak ingin melewatkan perkembangan sang anak barang sedikitpun

Dan perlakuan Tuannya ini sangatlah manis-

"Tuan Haechan sangat manis"

"Baiklah Tuan, sekarang Tuan harus sarapan ya? Aegi pasti sudah lapar" Haechan lagi-lagi mengangguk, rasa mual pagi ini tidak datang- mungkin saja karena ia sudah merasakan hal itu dipagi buta tadi

Tak apa- itu sebuah keuntungan baginya. Hari ini ia akan makan banyak dengan menu kesukaan suaminya!

•••

Halo?

Ku tanya mau ending/enggak, malah aku yg bingung sendiri. Hummmmmmmm

tuan-ty
18 September 2022

BEING ME [Nohyuck]Onde histórias criam vida. Descubra agora