Pagi-pagi sekali, Jeno sudah datang ke rumahnya. Hal yang pertama yang ingin ia temui adalah istrinya Haechan
Jadilah, paksu ini berlarian dari teras rumah, lalu menaiki tangga dan tepat saat pintu terbuka Jeno melihat gundukan selimut yang pasti didalamnya terdapat Haechan yang sedang tidur mencari kehangatan
Jeno berjalan perlahan, mendekat ke arah Haechan. Ia duduk dilantai yang memang sudah dilapisi karpet- seraya membuka sedikit selimut yang menutupi wajah istrinya
Telapak tangannya bergerak menyusir surai Haechan yang nampak sesak dilihat karena rambut tersebut menutupi sebagian sajah sang istri. Dan ia dapat melihat wajah sayu yang terpejam itu terlihat kelelahan, belum lagi dengan kelopak mata Haechan nya yang membengkak. Kali ini ia melakukan kesalahan yang besar-
Tidak berusaha mengabari istrinya jika ia tidak bisa kembali, ia juga tidak tau ponselnya hilang kemana- seingatnya ia bertelepon dengan sang Ayah menggunakan telepon kantor. Dan sifat ceroboh dan pelupanya terjadi secara bersamaan
Mungkin ia meninggalkan ponselnya diatas meja kerja kantor, dan ia juga tidak ingat nomor Haechan saat ingin menelepon istrinya menggunakan ponsel Lucas
Rasa bersalah, menyeruak memenuhi dadanya
Hari ini ia harus siap jika Haechan nya tidak mau berbicara dengan nya. Melirik sekilas ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 6 pagi- Jeno memilih untuk membersihkan tubuhnya
Setelah mendaratkan kecupan ringan, Jeno beranjak dan pergi menuju ke kamar mandi
Mengambil dua handuk untuk membasuh tubuhnya dan mengeringkan rambutnya, tidak lupa juga membawa satu celana dalam
Jeno menanggalkan seluruh pakaiannya dan menyalakan shower. Membasuh seluruh badannya dengan sabun- dan juga menuangkan shampoo ke atas rambutnya yang sudah basah
Semua kegiatan mandi itu terjadi sedikitnya 10 menit, Jeno keluar dari bilik kaca kamar mandi menuju wastafel. Menatap pantulan wajahnya seraya menggosok gigi
Setelah selesai berkumur. Jeno menoleh ke arah pintu kamar mandi yang diketuk beberapakali. Dengan cepat Jeno membuka pintunya, dan terkejut saat Haechan berlari menuju wastafel
Hoekk!
Disitu, Haechan membasahi mulutnya yang terasa sangat pahit. Ia sudah menduga, hal ini akan terjadi saat ia melupakan makan siang dan malamnya, bahkan kemarin ia kurang meminum air putih
Karena pahit itu tak kunjung menghilang, Haechan mengosok giginya dengan odol yang banyak. Jeno menggelengkan kepalanya, berdiri di belakang Haechan dan memberikan usapan lembut pada punggung istrinya
Setelah Haechan selesai berkumur, Jeno membalik tubuh istrinya. Mengecek suhu, dan mencekal lengan istrinya yang terlihat seperti tidak memiliki tenaga
"Apa rasa pahitnya sudah hilang?" Tanya Jeno lembut
Haechan mengangguk, dia mendekat ke arah Jeno dan mendaratkan kepalanya untuk bersandar pada dada suaminya
Jeno memeluk tubuh Haechan erat-erat, dan mengecup pucuk kepala istrinya sebari menggumamkan kata maaf
"Minum teh hangat saja ya?" Jeno berjalan keluar dari kamar mandi karena tak ingin istrinya kedinginan didalam ruangan lembab tadi. Keduanya jalan dengan Jeno yang melangkah ke depan dan Haechan yang melangkah mundur- enggan melepaskan pelukannya
Setelah sampai di dekat ranjang, Jeno mendudukkan Haechan. Dan dia menggunakan celana pendek lengkap dengan baju rumahannya terlebih dahulu. Lalu mengambil ponsel milik Haechan untuk menghubungi Aricha
Meminta tolong untuk membawakan secangkir teh hangat ke kamarnya
Haechan kembali merebahkan tubuhnya dengan posisi miring, menatap ke arah Jeno yang duduk diatas lantai yang berlapiskan karpet halus
KAMU SEDANG MEMBACA
BEING ME [Nohyuck]
Cerita Pendek'Aku tidak mengerti, jika anak malang sepertiku ini masih saja bernasib buruk' -fikir Haechan yang tidak tahu dengan apa yang akan terjadi pada dirinya esok BXB [M]🔞 NOHYUCK FLUFF [ warning !! ] sekedar mengingatkan kembali jika cerita ini hanyala...