14

4.2K 354 18
                                    

Terhitung, sudah tiga hari ia berada di Villa ini. Dan ia harus kembali ke rumah karena keesokan harinya, suaminya itu harus kembali bekerja

Siang ini Haechan menata beberapa bunga yang akan ia bawa kembali ke rumah di bagian bagasi mobil- untuk menambah makhluk hidup lainnya disekitar taman kecil depan rumahnya

Jeno juga membantu, tadi ia menghampiri Jaemin yang sedang berada di kebun belakang. Sibuk menata tanaman dengan pekerja Villa lainnya, ada juga para laki-laki paruh baya yang ikut membantu karena sekalian ingin berolahraga sore

Dan saat kembali, Jeno juga sudah membawa kurang lebih 5 tanaman yang sudah ditanam rapih dalam pot bunga ukuran sedang

"Apa ini kurang?" Tanya Jeno, dia ikut membantu menata tanaman tersebut untuk diletakkan pada bagasi mobil agar lebih rapih dan muat banyak barang

Haechan menggelengkan kepalanya, jari manisnya mengusap beberapa daun tanaman didepannya ini perlahan "Ini sudah cukup"

Jeno mengangguk, saat Haechan sudah mundur untuk memberikan ruang. Ia menutup pintu bagasi mobil "Sekarang tinggal barang-barang yang kita bawa, ayo kemasi sekarang saja"

"Ayoo"

Sesampainya di kamar Villa, yang mengemasi barang hanya Haechan. Jeno malah meringkuk diatas kasur sebari melihat ke arah Haechan yang sibuk mengemas sendirian

Haechan tidak masalah, tangan gempal nya itu terus bergerak tanpa henti. Dan juga kakinya berjalan bolak-balik ketika ingat ada barang yang lupa dimasukkan kedalam tas

Tiba-tiba saja, Jeno berdiri dan berlari menuju ruang ganti. Si paksu ini kembali dengan membawa paper bag dan menyodorkannya kepada Haechan

"Huh- apa ini?"

"Untukmu" Jawab Jeno

"Untukku?" Haechan menerima paper bag tersebut dan hendak membukanya, namun suaminya malah menahannya

"Jangan sekarang, besok saja" Kata Jeno, akhirnya Haechan menurut saja dan memasukkan paper bag tersebut kedalam tas yang masih memiliki ruang banyak

Sekarang tak ada lagi yang harus mereka kerjakan, tinggal menunggu supir selesai dengan mobil dan pelayan di Villa yang tengah menyiapkan masakan didapur

Haechan merebahkan dirinya didekat Jeno, memeluk tubuh tegap suaminya dengan melingkarkan tangannya disekitar leher Jeno

Jeno tersenyum, merasa gemas akan Haechan yang berperilaku manja seperti ini. Ia menempatkan posisinya dengan nyaman, membalas pelukan Haechan dengan perengkuh pinggang si manis dalam dekapan hangat

"Lelah?"

"Hum- tidak, itu hanya pekerjaan kecil" Jawab Haechan

Jeno memundurkan wajahnya dan melihat ke arah Haechan yang mendongakkan kepalanya, ia mengecup kening Haechan sayang- merasa hangat akan desiran hati yang membuat jantungnya berdegup

"Chan-ah, apa kau ingat seseorang yang membantumu mengikat tali sepatu?"

Terlihat, kening Haechan merengut seolah berfikir keras "Memang pernah ada ya? Aku lupa-"

"Di dekat pameran foto"

Manik Haechan membola "Ah aku ingat! Itu saat aku masih kecil sekali- eh kenapa Jeno bisa tahu?"

Jeno tersenyum, ia mengusap surai Haechan perlahan "Itu kakak ku, Jung Minhyung"

Haechan menatap netra suaminya yang bergetar, didalamnya terbesit sebuah kerinduan. Ia tahu, jika suaminya tengah merindukan saudaranya "Kau merindukan nya?"

Anggukan kepala Haechan dapatkan sebagai jawaban dari Jeno. Haechan mempererat pelukannya merasakan kesedihan yang tiba-tiba datang tanpa bisa dihindari

BEING ME [Nohyuck]Where stories live. Discover now