Dengan segara Daren melajukan mobilnya agar segera sampai di Apartemen Divia. Meskipun Daren sudah memerintahkan anak buah handalnya sekalipun, tetapi jika musuh berkeliaran untuk menjatuhkan, dimana ada celah pasti mereka akan masuk. Tuannya lah yang sudah mempercayakan penjagaan Divia kepadanya. Mungkin jika sesuatu terjadi pada Divia walaupun seujung jari sekalipun, sudah dapat di pastikan nyawanya sebagai taruhannya.

Daren sama sekali tidak takut akan kematian. Yang ia takutkan adalah amal nya :)

Klakson mobil terus bersahutan sepanjang mobil Daren melaju. Tidak lupa dengan bumbu-bumbu sumpah serapah dari pengguna jalan lainnya.

" Tuan." Sapa seorang penjaga membukakan pintu mobil Daren saat ia sudah sampai tepat di Basemant Apartemen.

" Siapa yang mencurigainya." Tanya Daren dengan nada dinginnya.

" Penjaga Glade C Sir.

" Apa yang di curigainya."

" Ada seorang pelayan membawa sebuah kotak hitam Sir."

" Kotak hitam?" Kernyit Daren mendengar dengan seksama apa yang anak buahnya katakan.

Meskipun beberapa kali Daren harus meningkatkan kesadarannya dari rasa sakit yang mendera kepalanya, tetapi Daren tetap berusaha menjalankan tugasnya  sebaik mungkin.

" Pelayan itu mengatakan jika kotak hitam itu di dalamnya berisi pesanan Nona Divia yang tidak bisa dibuka sembarangan Orang Sir." Jelas penjaga itu pada Daren.

" Dimana kotak itu?" Tanya Daren dengan to the poin

" Maaf Sir. Dikamar Nona Divia." Jawab Penjaga itu dengan raut ketakutannya.

Dengan berlari cepat Daren menuju Apartemen milik Divia. Tanpa kesulitan Daren membuka Apartemen karena memang dirinya sudah mengetahui Password Apartemen itu.

Dengan langkah lebarnya Daren menuju Kamar Putri dari Tuannya. Namun saat tinggal beberapa langkah lagi, teriakan Divia terdengar di telinga tajamnya. Dengan segera Daren mendobrak pintu kamar Divia yang memperlihatkan sang punya Kamar telah telanjang bulat sembari memegang pinggangnya yang baru saja terhantuk meja.

" Aaaa!!!!!" Teriak Divia saat mengetahui jika pintu telah di buka paksa sehingga terlihatlah seseorang yang berdiri kaku tanpa  bisa menggerakkan tubuhnya.

Dengan sekali gerakan Divia berlari ke arah ranjang tempat tidurnya berada, menghiraukan rasa sakit pada pinggangnya yang masih terasa berkedut.

" OM NGAPAIN DISINI!!!" Pekik Divia yang membuat Daren tersadar dari posisinya.

" MASUM!!  DASAR MESUMMM HIKSS..." Amuk Divia Brutal sembari melemparkan bantal dan apapun yang bisa ia gapai untuk di lemparkannya pada Daren.

" Non Divia." Ucap Daren dengan kelu berusaha menghindar dari serangan brutal Divia.

Dengan rambut yang sudah acak-acakan serta tangan yang mencengkram erat selimut tebalnya.

Siapa yang menyangka jika pintu kamarnya akan didobrak paksa oleh orang kepercayaan Papa nya? Divia sama sekali tidak menyangka kejadian ini akan terjadi!

Pasalnya Divia ingin sekali memakai bikini barunya yang baru saja di rillis oleh brand Victoria's Secret yang kalian pasti taulah. Padahal Divia sudah memesannya secara diam-diam agar baju itu sampai di tangannya.

Tetapi saat Divia sudah full naked untuk mencobanya, tiba-tiba pintu kamarnya di dobrak secara paksa oleh orang kepercayaan papanya sekaligus orang yang paling menyebalkan di hidup Divia. Daren!!!
Brengsek sekali kau Daren!!!

My Friend Is My MamaWhere stories live. Discover now