💙18

95.5K 6.9K 372
                                    

" Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Arsya Gensara Zeduard bin Almarhum. Andario Zeduard dengan anak saya yang bernama Alenza Putri Hartono dengan maskawinnya berupa seperangkat Alat Sholat, dan uang senilai 6.942.644.50 USD Tunai.”

" Saya Terima Nikahnya dan Kawinnya Alenza Putri Hartono binti Hartono Surya dengan mas kawinnya yang tersebut. Tunai." Dengan lantang Arsya mengucapkan ijab qabul sembari menjabat tangan Papa Alenza dengan satu tarikan nafasnya.

" Para saksi Sah?" Tanya penghulu.

" SAH!!" Seru mereka.

" Alhamdulillahirabbil'aalamiin......."

Dilanjutkan dengan doa, tidak terasa setetes air mata jatuh membasahi pipi Alenza. Status nya kini berganti menjadi istri dari Arsya Gensara Zeduard. Arsya dan Alenza menandatangani buku nikah mereka dan berkas-berkas yang akan di proses di Kantor Urusan Agama.

"Alhamdulillah Kalian sudah sah menjadi sepasang suami istri, Silahkan untuk memasangkan cincin pernikahan  dijari pasangan kalian." Ujar Penghulu.

Untuk pertama kalinya Alenza memegang tangan besar Arsya dan memasangkan cincin pernikahan di jari manis kanan Arsya, setelah itu Alenza mencium punggung tangan Arsya, begitupun sebaliknya, Arsya memasangkan cincin di jari manis kanan Alenza tidak lupa mencium keningnya.

Momen-momen bahagia itu juga diabadikan oleh beberapa fotografer khusus yang telah mereka sewa. Suasana menjadi riuh tak kala keduanya tersenyum memamerkan cincin yang telah terpasang di jari mereka ke arah kamera.  

Alenza menghampiri kedua orang tuanya dan memeluk mereka.

" Selamat ya Sayang. Jadi istri sholehah yang nurut perkataan suami." Ucap Dania.

" Iya Ma."

Satu persatu keluarga dari Alenza memberikan selamat kepada mereka berdua, begitupun dengan keluarga dari Arsya. Meskipun lenza mendapatkan tatapan tidak mengenakannya dari Rani, tetapi Alenza hanya tersenyum membalas tatapan dari Ibu mertuanya itu.

" Akhirnya Len, lo jadi Mama Gue!!! Gue seneng banget len." Pekik Divia senang sembari memeluk tubuh Alenza.

Alenza meringis merasakan eeatnya pelukan Divia, Arsya yang melihatnya dengan perlahan melepaskan pelukan Divia yang sangat erat.

" Divia jangan terlalu erat." Ucap Arsya dengan wajah datar.

"Iyadehh, Divia seneng soalnya, oh iya.... Selamat Pa buat pernikahannya, Jagain sahabat Divia ya Pa, jangan sampai papa buat Alenza nangis, kalau Divia tahu!! Divia depak dari Mansion pokoknya." Ancam Divia dengan wajah yang dibuat seolah mengintimidasi.

" Yang ada kamu kali Div yang di coret dari KK." Timpal seseorang yang berdiri di belakang mereka.

Terlihat Adis yang berjalan menimpali percakapan ketiganya.

" Mama Gea dulu kenapa bisa punya temen kayak tante Adis sih, tante nyogok mama ya pasti." Sinis Divia menyipitkan kedua matanya.

" Yang ada tante yang heran, kenapa Mama dan Papa kamu bisa punya anak kayak kamu Div. Kayaknya kamu perlu tes DNA deh Div." Sahut Adis.

" Tante sana deh jauh-jauh, ini teritorial keluarga Divia ya, hushh hushhh." Usir Divia yang sudah geram dengan Tante Adis yang sangat menyebalkan menurutnya.

" Untung ada bapaknya." Gumam Adis dengan pelan yang hanya dapat di dengar oleh Divia.

Divia yang mendengarnya sontak tidak terima dengan perkataan tante durjana nya ini. Tetapi dirinya hanya bisa menahannya dengan menggembungkan kedua pipinya.

My Friend Is My MamaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin