37. Menyelinap

1.8K 245 16
                                    

"Putra Mahkota, kau harus segera bersembunyi sekarang," ucap Raja Mario.

Tay yang mendengar itu pun mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Kenapa aku harus bersembunyi? Aku tidak melakukan kesalahan apapun—"

"Memang, tapi kondisi saat ini memaksa kau harus bersembunyi. Rakyat sedang murka, dan keselamatan mu adalah yang utama saat ini," ucap Raja Mario.

Pangeran New yang mendengar itu pun sontak merasa khawatir, tubuhnya mulai gemetar.

Pangeran New memegang tangan Tay, "Putra Mahkota, ikuti saja perintah Raja. A-aku tidak ingin kau terluka."

Tay menoleh ke arah pangeran New di sebelahnya.

"Tidak. Aku tidak ingin menjadi pengecut—"

"Putra Mahkota! Jangan keras kepala!" Bentak pangeran New.

"Aku harus menyelesaikan masalah ini, bukan bersembunyi. Aku adalah calon Raja. Bersembunyi tidak akan menyelesaikan masalah dan malah membuat mereka berpikir apa yang mereka yakini itu benar," ucap Tay dengan tegas.

"Putra mahkota.." air mata pangeran New kini sudah mulai menetes.

Tay yang melihat itu pun menghela nafasnya panjang.

"Tolong mengerti aku, Pangeran Newerland. Aku harus menyelesaikan masalah ini. Aku tidak ingin nama baik Serogaz hancur. Aku tidak ingin negeri kita bermusuhan sehingga menjadi penghalang kita bersama nantinya."

Pangeran New yang mendengar itu pun menangis semakin kencang.

Tay melepaskan genggaman tangan pangeran New dan menangkup wajah pangeran New.

"Pangeran New, aku harus melindungi Serogaz. Aku harus meluruskan semua kesalahpahaman ini. Aku harus cepat bergerak sebelum semuanya menjadi semakin besar."

"T-tapi kau bisa terluka, Putra Mahkota.."

"Tidak. Aku tidak akan terluka dan kembali dalam keadaan baik-baik saja. Kau bisa pegang janjiku."

"Putra Mahkota, apa tidak ada cara lain? A-aku takut.."

Tay menghela nafasnya panjang dan menarik pangeran New ke dalam pelukannya.

"Maaf karna gagal membuat semuanya berjalan lancar seperti janjiku padamu. Maaf semuanya malah menjadi kacau seperti ini. Maaf karna membuatmu takut."

Tay mengecup pundak Pangeran New dalam pelukannya.

"Aku akan menyelesaikan semuanya dengan cepat dan kembali padamu, pangeran New. Aku tidak ingin ada yang terluka sekarang. Jika aku bersembunyi dan membiarkan mereka mengamuk, Serogaz dan Niantlas akan kehilangan banyak rakyatnya karna pertumpahan darah. Penyatuan takkan bisa terjadi dan kita mungkin akan menjadi musuh."

"Demi memperjuangkan penyatuan ini, demi memperjuangkan hubungan kita, aku harus pergi. Aku minta maaf."

Tay melepaskan pelukannya, lalu berlutut di depan pangeran New.

"Anakku, maaf aku harus pergi meninggalkan mu sekarang. Ada urusan penting yang harus ku lakukan."

"Aku berjanji akan kembali secepatnya. Aku pastikan kau akan melihat dunia yang indah saat kau lahir kelak."

"Sampai bertemu kembali, anakku." Tay mengecup perut pangeran New cukup lama, lalu berdiri.

Tay mengecup kening pangeran New, "sampai jumpa.. sayang."

Tay mengepalkan tangannya dengan kuat dan langsung berlari pergi dari kamar pangeran New.

"PUTRA MAHKOTA!!!!!!" teriak pangeran New dengan air matanya yang sudah membanjiri wajahnya.

The Kings of Seronia | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang