4. Teh Hangat

2.4K 305 24
                                    

Pangeran New melangkah mundur saat melihat Pangeran Tay yang kini berdiri tepat di depannya dengan tatapan yang sangat tajam.

"Kenapa kau bisa disini?" Tanya pangeran Tay dengan ketus.

"A-aku tidak bermaksud —"

"Jangan sembarangan masuk jika itu bukan tempatmu, pangeran Newerland. Setidaknya kau tau hukum dasar itu," ucap Pangeran Tay.

Pangeran New yang mendengar itu pun mengepalkan tangannya dengan kuat. Pangeran New merasa terhina karna ucapan pangeran Tay.

"Itu karna pintu ruangan ini terbuka. Jika tidak ingin seseorang masuk, setidaknya tutup pintunya, Pangeran Tay," balas pangeran New dengan tatapan tak kalah tajam.

Pangeran Tay pun tersenyum, "kau mencoba melemparkan kesalahan mu ke orang lain."

Pangeran Tay berjalan mendekati pangeran New dan menunduk, membisikkan sesuatu di telinga New.

"Apa kau kesini karna kau tertarik denganku, Pangeran Newerland?" bisik pangeran Tay.

Pangeran New memundurkan kepalanya hingga kini wajahnya dan wajah Tay sejajar dan hidung keduanya nyaris menyatu.

Deg.

Tiba-tiba Pangeran Tay tertegun saat jarak wajahnya dengan wajah pangeran New sangat dekat.

Pangeran New terlihat memiliki mata yang sangat bulat dan pipi merah merona seperti seorang bayi. Pipinya pun terlihat sangat menggemaskan. Ditambah lagi kini pangeran New sedang memanyunkan bibirnya.

Sial, kenapa pangeran Newerland terlihat sangat— lucu?

Pangeran New pun tersenyum, "tidak ada satupun alasan yang membuat aku tertarik padamu pangeran Tay. Kau adalah pangeran terburuk diantara saudara mu yang lainnya."

Pangeran Tay yang mendengar itu pun berusaha untuk tetap tenang meskipun kini entah kenapa jantungnya berdegup sangat kencang.

"Mata mu tidak bisa berbohong kalau kau tertarik padaku, Pangeran Newerland."

"Apakah tidak terbalik? Sepertinya kau yang tertarik padaku karna wajahmu terus mendekat hingga kita nyaris berciuman. Apa kau mau menciumku? Lakukanlah jika kau mau." Pangeran New menutup matanya.

Pangeran Tay yang melihat itu pun kembali tertegun. Ia tidak sadar jika ia terus mendekati Pangeran New hingga kini mereka nyaris berciuman.

Dan kini Pangeran New menutup matanya membuat jantung pangeran Tay semakin berdetak tak karuan.

Mata pangeran Tay otomatis menatap ke arah bibir Pangeran New yang terlihat sangat tebal dan berwarna merah muda.

Perlahan Pangeran New membuka matanya dan melangkah mundur. "Lihat? Kita tidak saling tertarik. Berhati-hatilah saat berbicara, Pangeran Tay. Kita adalah laki-laki. Tidak akan ada kata tertarik diantara kita."

"Maaf jika aku masuk sembarangan. Jadikan pelajaran untukmu juga agar besok kau menutup pintu jika tidak ingin ada seseorang masuk." Pangeran New menatap Pangeran Tay dengan tajam.

"Kalau begitu, aku undur diri." Pangeran New menunduk, memberikan hormat sebelum akhirnya melenggang pergi meninggalkan pangeran Tay yang masih diam mematung di tempatnya.

Sial. Umpat Pangeran Tay dalam hati.

***

Pangeran New tak berhenti bergumam kesal sejak tadi ia keluar dari ruangan milik Pangeran Tay.

Bagaimana tidak kesal? Ia terus saja dituduh menyukai sesama jenis, padahal ia masih normal dan menyukai putri cantik , walaupun sampai saat ini belum ada yang berhasil mengambil hatinya.

The Kings of Seronia | End✓Where stories live. Discover now