34. Pendarahan

2.8K 307 25
                                    

Tay menunduk hormat kepada Raja Serogaz dan Raja Niantlas saat akhirnya mereka bertiga selesai berunding tentang kapan akan mengumumkan tentang penyatuan itu kepada rakyat dan akan diadakan dimana.

Tay berjalan dengan tidak sabaran menuju kamar pangeran New. Ia sudah meninggalkan pangeran New untuk waktu yang lama, dan kini ia sangat merindukan pangeran New serta anaknya.

Tay berjalan di sebuah lorong menuju kamar pangeran New.

Tapi alis Tay berkerut karna ia merasa bingung kenapa tidak ada pengawal yang menjaga kamar pangeran New.

"Apa dia sedang keluar?" Gumam Tay sambil terus berjalan menuju kamar itu.

Setelah sampai di depan pintu kamar pangeran New, Tay langsung mengetuk pintu kamar pangeran New.

Tok tok tok..

Tak ada jawaban.

Tok tok tok.

Masih tak ada jawaban.

"Apa dia benar-benar sedang keluar?" Gumam Tay lagi.

Tok tok tok.

Lagi-lagi Tay mengetuk pintu kamar pangeran New tapi masih sama, tak ada jawaban.

Akhirnya Tay menghela nafasnya panjang dan membuka pintu kamar pangeran New. Setidaknya ia harus memastikan apa pangeran New ada di kamarnya atau memang sedang keluar.

Detik berikutnya Tay langsung mendelik kaget melihat pangeran New yang terbaring di lantai.

"Pangeran Newerland!!!!!" Tay berlari ke arah pangeran New dan langsung berlutut di samping pangeran New.

Tay mengangkat tubuh pangeran New dan menepuk pipi nya lembut.

"Pangeran Newerland.. pangeran????"

Tak ada respon sedikitpun. Pangeran New terlihat menutup matanya dengan lemah.

"Pangeran Newerland! Bangun!" Tay mengguncang tubuh pangeran New dengan kuat.

Namun lagi-lagi tak ada respon sedikitpun dari pangeran New yang tampak sangat lemah.

"Pangeran New!!!"

Tay mengalihkan pandangannya ke tubuh pangeran New dan kembali dibuat kaget dengan darah yang bercucuran di lantai dan celana pangeran New yang kini penuh noda merah.

"Pangeran Newerland!!!!!" Tay menjadi sangat panik.

Tay langsung mengangkat tubuh pangeran New ke dalam gendongannya dan berlari dengan cepat menuju ruang pengobatan di lantai satu.

Untungnya Raja Serogaz dan Niantlas sudah melakukan pencegahan terjadinya sesuatu dengan membawa para tabib istana dan membuat ruang pengobatan darurat di penginapan tempat mereka mengadakan rapat.

Kini Tay berlari menuju ruang pengobatan itu sambil sesekali menatap ke arah pangeran New dalam gendongannya dengan khawatir.

"Pangeran Newerland, bertahanlah..."

Jantung Tay sudah berdegup sangat kencang sejak tadi. Ia benar-benar ketakutan sekarang. Tay takut terjadi sesuatu kepada pangeran New dan anaknya.

"Tabib istana!!! Tolong selamatkan pangeran Newerland sekarang juga!!!!" Teriak Tay saat akhirnya ia sampai di ruang pengobatan dan membaringkan tubuh pangeran New di atas ranjang yang telah di sediakan.

Beberapa tabib istana dari kerajaan Serogaz dan Niantlas langsung berlari ke arah pangeran New dan langsung mengecek kondisi pangeran New.

"Putra Mahkota, apa yang terjadi?" Tanya salah seorang tabib istana yang sedang memeriksa keadaan pangeran New.

The Kings of Seronia | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang