18. Calon Suami

2.8K 295 39
                                    

Pangeran New terdiam, memikirkan haruskah ia ikut bersama dengan Putri Cinta ke Serogaz, atau tidak.

Pangeran New tak ingin melihat wajah ketujuh pangeran Serogaz itu lagi karna ia benar-benar marah sekarang. Tapi disisi lain, pangeran New juga penasaran, siapakah yang melakukan itu kepadanya? Pangeran New ingin membunuh orang yang telah melecehkannya itu.

"Pangeran?" Panggil Putri Cinta.

Pangeran New mengerjap, "y-ya?"

"Apa kau akan ikut bersama ku?" Tanya Putri Cinta lagi.

Pangeran New menghela nafasnya panjang dan menunduk, menatap ke arah perutnya.

"Aku tidak tau. Haruskah aku ikut? Apa tidak apa-apa membawa anak ini pergi ke tempat yang sangat jauh?"

"Yah, sayang sekali. Aku ingin ditemani olehmu. Aku tidak mengenal ketujuh pangeran itu. Aku sedikit takut jika harus bertemu dengannya. Dari gambar yang kau buat kemarin, mereka tampak menakutkan," ucap Putri Cinta dengan wajah cemberutnya.

Pangeran New yang mendengar itu pun sontak tertegun.

Ya, Putri Cinta tidak boleh sendirian. Putri Cinta tidak boleh mengalami hal yang sama seperti yang ia alami. Para pangeran Serogaz sangat berbahaya.

Pangeran New langsung memegang kedua pundak Putri Cinta.

"Aku akan menemanimu. Kau tidak boleh pergi sendirian. Sangat berbahaya. Aku akan melindungimu, Putri."

Putri Cinta yang mendengar itu pun tersenyum, "benarkah? Apa kau benar-benar akan menemaniku????"

Pangeran New mengangguk dengan yakin.

"Ya! Aku harus ikut apapun yang terjadi!"

"Tapi apakah Raja dan Ratu akan mengijinkannya? Kau sedang hamil, pangeran."

"Aku harus mendapatkan ijin itu bagaimana pun caranya. Aku tidak akan membiarkanmu pergi ke Serogaz sendiri."

Putri Cinta tersenyum dan langsung memeluk pangeran New.

"Terimakasih kakak!"

Pangeran New tersenyum dan mengelus puncak kepala Putri Cinta.

Ya, ia takkan membiarkan adiknya disentuh oleh ketujuh pangeran itu. Pangeran New juga harus menemukan siapa yang melecehkannya dan takkan membiarkan dia menjadi calon suami adiknya. Tidak boleh.

***

Keesokan harinya..

Pangeran New berjalan menuju ruangan Raja dan menghentikan langkahnya tepat di depan pintu besar nan mewah itu.

"Katakan pada raja, aku datang berkunjung," ucap Pangeran New kepada pengawal yang berjaga di depan pintu.

"Maaf pangeran, Yang Mulia Raja sedang melakukan pertemuan dengan perdana menteri dan tidak mengijinkan siapapun untuk masuk," ucap pengawal itu.

Pangeran New yang mendengar itu pun mengangguk mengerti. Ia baru ingat jika Raja harus melakukan rapat dengan perdana menteri terkait pernikahan nya.

"Baiklah, katakan pada Yang Mulia aku datang berkunjung jika beliau sudah selesai," ucap Pangeran New.

"Baik, pangeran."

Pangeran New menghela nafasnya panjang, mungkin ia harus berbicara dengan Raja malam nanti.

Pangeran New akhirnya melangkah pergi, namun langkahnya terhenti karna seseorang berdiri di depannya saat ini.

Pangeran New mengerjap bingung melihat laki-laki yang kini berdiri di depannya dengan senyuman di wajahnya.

The Kings of Seronia | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang