26. Pertandingan

2.8K 326 31
                                    

Cklekk.

Tiba-tiba suara pintu terbuka membuat Pangeran New yang sedang berkaca terlonjak kaget.

"P-pangeran T-tay?"

Pangeran Tay tersenyum dan berjalan ke arah pangeran New.

Detik berikutnya pangeran Tay langsung menarik kepala pangeran New, lalu mengecup kening pangeran New cukup lama.

"Selamat pagi, pangeran Newerland."

Pangeran New yang mendengar itu pun tersenyum, "selamat pagi, pangeran Tay. Kenapa kau disini? Semua pangeran sepertinya sedang bersiap-siap di bawah untuk pertandingan pertama."

"Aku butuh vitamin untuk memberikan ku semangat, dan vitamin itu ada disini, aku harus bagaimana?" Ucap Pangeran Tay.

Wajah Pangeran New yang mendengar itu pun langsung merona merah.

"Berhentilah menggodaku layaknya menggoda seorang putri, pangeran Tay."

"Aku tidak menggodamu. Aku benar-benar butuh semangat darimu dan anakku." Pangeran Tay berlutut di depan pangeran New dan mengelus perut pangeran New pelan.

"Hai anakku, hari ini aku akan melakukan pemilihan putra mahkota. Berikan aku semangat agar bisa terpilih ya? Doakan semoga aku menang." Pangeran Tay mengecup perut pangeran New cukup lama.

Pangeran New yang melihat itu pun nyaris meneteskan air matanya, namun ia segera mendongak, menatap langit-langit kamarnya untuk menahan air matanya agar tidak terjatuh.

Pangeran New terharu dengan apa yang ia lihat saat ini. Semua ini tidak pernah terpikirkan oleh New. Pemandangan ini sungguh indah.

Pangeran Tay kembali berdiri dan menatap Pangeran New.

"Aku berjanji akan memenangkan pemilihan ini. Aku akan menjadi putra mahkota, dan menikahi mu, aku berjanji," ucap Pangeran Tay dengan sungguh-sungguh.

Pangeran New tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.

Pangeran Tay kembali mengecup kening pangeran New cukup lama, "aku pergi dulu, sampai jumpa di bawah."

Pangeran New mengangguk lalu membenarkan pakaian pangeran Tay.

"Semangat, kau pasti bisa. Aku percaya kau akan menjadi putra mahkota," ucap Pangeran New.

Pangeran Tay mengangguk, "kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa."

Pangeran Tay hendak pergi, namun tangan pangeran New menahannya.

"Tunggu.."

Pangeran Tay menoleh, "kenapa?"

Pangeran New berjalan mendekati pangeran Tay dan langsung menarik tengkuk leher Pangeran Tay, lalu mencium bibirnya.

Pangeran Tay tersenyum dan menarik pinggang pangeran New.

Hangat. Keduanya merasa tenang dan nyaman saat bersama seperti ini.

Perlahan pangeran New melepaskan ciumannya.

"Sampai jumpa, pangeran Tay."

Pangeran Tay tersenyum, "sampai jumpa."

Pangeran New menatap kepergian pangeran Tay dengan nanar. Rasanya tak rela berpisah seperti ini. Rasa gugup, takut, dan rindu menyelimuti hatinya.

Pangeran New mengelus perutnya lembut.

Aku harap kau memenangkan pemilihan ini dan mewujudkan mimpi mu itu, pangeran Tay, meskipun mimpi itu terasa mustahil.

***

Pangeran New berjalan menuju sebuah ruangan yang sangat besar. Di dalam ruangan itu ternyata sangat ramai sekali oleh orang-orang yang sudah duduk manis, menunggu pertandingan di mulai.

The Kings of Seronia | End✓Where stories live. Discover now