EXTRA PART : #2

2.4K 167 18
                                    

"Nanti di festival katanya ada acara cari jodoh ya?"

"Iya! Itu acara tiga tahun sekalikan? Gue berharap semoga gue bisa dapet jodoh pas acara itu."

"Katanya dosen kita nikah sama istrinya karna acara itu."

"Loh dosen kita alumni sini?"

"Eh.. tau gak? Ntar pas kumpul diaula katanya bakal ada penyambutan dewan peenggalang dana, trus katanya yang ngasih sumbangan dana tuh mukanya macam boti."

"Iya? Cute dong haha."

"Pelet dukun ku siap menusuk."

"Katanya juga lulusan jepang, pasti wibu, yagasi?"

"Halahhhh gue tebak gay, yang ganteng mukanya imut biasanyakan gay."

"~~~~~~"

Nafas terbuang kasar, muka datar macam triplek itu menatap kedepan, kacamata bertengger rapih dipangkal hidung, jaz almet dan sebuah nametag tergantung indah bagaikan tai kucing.

Rambut yang terikat menjadi satu itu bergoyang-goyang seiring ia berjalan kedepan, hingga matanya menemukan sebuah lambaian tangan yang mengarah padanya.

"Sini Bunga!" Cewek itu berlari kecil hingga mencapai gadis yang melambaikan tangan.

"Udah masuk semua?"

"Belum anak-anak semester 4 pada belum dateng." Beritahunya, Bunga lantas menggosok dahi frustasi, "udah pada gede masih gak bisa disiplin." Gumamnya.

"Suruh Fadil jemput gih, gue lagi di suruh Mr. Yoji." Kata Bunga, gadis didepannya itu tersenyum dan menpuk pundak Bunga, "Yang kuat ya." Katanya.

"Y." Kesal Bunga.

Bunga memasuki aula lalu dia pergi kebelakang panggung dimana majikannya itu berada, well for information peran Bunga disini sudah berbeda, yang awalnya ia ada diposisi sebagai pengasuh bocah somplak alias Arland kini posisinya ganti menjadi asisten dosen macam cita.

"Mr. Yoji." Panggil Bunga membuat seorang pria membalikkan badan, dan disitu mata Bunga tertegun.

"Kenapa kamu melotot gitu?"

Bunga terbatuk kecil, "Gak papa, maaf Mr, tapi.. Mr ngapain pake lipstik?" Guratan merah tampak muncul diwajah dosen itu.

"Jangan ngarang kamu, mana mungkin saya pake barang kramat begitu." Katanya sambil mengusap bibir.

"Pake tisu pak." Celetuk Bunga tak sengaja.

"Lancang banget kamu!" Seru si dosen, "maaf pak.. saya gak sengaja."

"Trus apa itu? Bapak-bapak, kamu kira saya bapak kamu? Saya itu dosen bahasa Inggris panggil saya pake Mr atau Sir." Omelnya.

"Yes, Sir i'am sorry." Ucap Bunga menirukan gaya seorang bodyguard.

"Pergi kamu, ambil sisa barang-barang dibagasi mobil plat ////, mobilnya warna item, paling beda sendiri bentuk mobilnya." Perintahnya, Bunga mengedipkan matanya lambat, "Platnya berapa Sir?" Tanya Bunga lagi.

"////." Ulang dosen, sensor yagesya, gak sih sebenernya saya tidak tau cara nulis plat.

Bunga mengangguk lalu keluar dari sana dan ganti tempat menuju sebuah parkiran mobil yang luasnya melebihi kapasitaas maksimum.

Bunga mulai bermonolog, "gimana konsepnya, mobil itemkan banyak." Gerutu Bunga, dia mendesah lelah, dan membalikkan badan putar balik menuju parkiran motor untuk memgambil motornya.

Dari pada cape-cape jalan muterin parkiran mending pake motor.

Cewek itu kini siap dengan motor maticnya, menggasnya dengan santai dan mulai kembali lagi ke parkiran mobil, membelak melokkan stir dan terus melihat-lihat tiap plat mobil yang ada.

My Childish Baby Big ✔Where stories live. Discover now