#2 : 18 [SIM C]

2.3K 203 6
                                    

Arland mencerutkan bibirnya, dia memutar-mutar tutup botol yang berusaha ia buka, tapi tak bisa.

"Susah banget sih.." keluhnya, di gigit udah diputer-puter pake kain udah, trus ini maunya apa sih ah?!

Mata Arland melirik kekamar Bunga yang tertutup, apa dia minta tolong Bunga aja ya? Tapi kalo Bunga ngamuk gimana?

Arland cemberut, tapi dia mau minum... akhirnya Arland menimang-nimang.

"E... gak papa deh." Yakinnya Arland berlari kecil kearah kamar Bunga lalu mengetuknya pelan.

"Masuk." Sahut suara dari dalam, Arland gemetar, dia memutar knop pintu pelan lalu memasukkan dirinya.

Bunga sedang duduk dimeja belajarnya, laptop menyala menampilkan sebuah video animasi disana, raut wajah Bunga datar tampak begitu suram.

Arland dengan ragu mendekat, dia lalu duduk dilantai tempat samping tubuh Bunga, tangannya menusuk pelan paha cewek itu yang terekpos.

"Bunga.. marah ya?" Tanya Arland takut-takut, Bunga hanya diam tak menjawab.

"Arland minta maap ya?" Ucap Arland lagi.

Arland manyun, dia menusuk nusuk terus paha Bunga, awalnya Bunga biasa saja tak peduli tapi lama-lama dia kesal juga.

"Apa sih?! Diem bisa gak gue cape anjing."

Arland tersentak kaget dia menjauh, matanya membalak lalu tak lama ia menangis karna terkejut, "Hiks kok marah..."

"Ya lo makannya diem! Jangan ganggu gue terus." Seru Bunga wajah cewek itu memerah.

"A-aku cuman mau minta tolong bukain tutup botol.. Bunga jangan marah.." kata Arland dia gemetar.

"Lo cowo anjing, buka tutup botol doang gak bisa."

"Gak bisa keras.." ucap Arland lirih, Bunga mendengkus, mengambil paksa botol yang ada ditangan Arland lalu dengan mudahnya ia buka, Arland dibuat melongo disana.

"Nih! Keluar sana!" Usir Bunga, sungguh tega kau mba.

Arland menerima botol kaca yang diberikan Bunga paksa tadi, dia benar-benar takut dan gemetar, jangan cengeng sekarang Land, kalo lo cengeng sekarang kagak ada yang mau nenangin, Arland akhirnya bangun dia berdiri lalu keluar dari kamar Bunga.

Bunga yang melihat itu mengacak rambutnya kesal, lalu tak lama ia teriak, "AGHHH FRUSTASI GUE ANJING!" Teriaknya kencang.

Bunga sebenarnya tak mau marah dan bersikap kasar, tapi tak bisa ini sifat aslinya yang berusaha ia tahan sejak bersama Arland, Bunga itu mudah marah, serius diatuh baperan anaknya.

Berbeda dengan Bunga yang sedang dilanda depreshotnya, Arland dikamarnya sedang menangis kencang, dia telfonan bersama Naka, mengadu pada cowok itu.

"GAGARA NAKA SIH!" Tuduh Arland membuat pemuda disebrang sana tak terima.

"Anjir lo, gue ga tau apa-apa malah disalahin."

"Ya karna Naka nemuin Arland sama cowok yang waktu itu, Bunga jadi marah sama Arland..." Arland kembali menangis kencang tapi berujung batuk karna tersedak air matanya sendiri.

Naka mendengkus, "Yang salah lo ngapain mukulin dia." Katanya tak merasa bersalah.

"Naka gak tau diri banget bukannya makasih udah ditolongin.." Ucap Arland lirih.

"Gue gak minta ditolongin." WAH INI ORANG EMANG KUDU DIRUQYAH!

"Dah lah Naka kayak kambing! Ngeselin banget, Naka tuh harusnya ngehibur Arland bukannya malah bikin Arland makin kesel!"

My Childish Baby Big ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang