#2 : 22 [GG]

4.2K 206 3
                                    

"Hah?"

"Iya Arland mimpi Bunga nyuruh Arland isep lidahnya." Arland berucap polos sedangkan orang yang mendengar penuturan sibocah telinganya sudah memerah.

"G-gila.. trus lo.. lo... goblok! Pantesan si kembang ngamuk ke gue, dia kira gue yang.. AGHHH BODO AMAT LAH!" Naka mengerang emosi cape dia cape jadi kambing hitam mulu.

Arland dah cerita semuanya, dan.. oke fine Naka paham sekarang, berarti... berarti apa? Hiks kena tampol si kembang ini mah ntar.

Arland menekan pipinya sendiri dengan pulpen yang ia topang, menatap kasihan pada temannya yang dikelilingi oleh hawa keputus asaan.

"Naka semangat dong, jangan murung gitu." Celetuk Arland tapi tak diubris.

"Naka mau permen?" Tawar Arland seakan membujuk bocah kecil.

"Naka.. Naka mau apa? Naka jan cemberut gitu, Naka mirip kodok." Ini bocah kadang minta ditonjok ya.

"Ck diem lo! Kesel gue lama-lama temenan ama lo."

"Lo jan ngomong begitu Nak, sadar goblok, lo dulu gak punya temen, untung aja si Arland yang lapang dada nerima lo jadi temennya." Celetuk seorang gadis tiba-tiba, dia berdiri didepan meja Arland dan Naka sembari menaruh kotak infak.

"Cepet infak, awas seribu gue tampol lo!" Katanya lagi.

Arland memasukkan uang lima ribu kedalam kotak infak, membuat cewek itu tersenyum, dengan malas Naka memasukkan uang juga kesana, dua ribu doang.

"Gi-"

"Yang penting ikhlas, komen aja lo, sono." Usir Naka dingin, sedangkan sicewek kesal, menampol pelan pala Naka lalu pergi tanpa bersalah.

"Anjing, dasar pendek!" Maki Naka kesal.

"DASAR LO TIANG JEMBATAN ANCOL!"

Arland tertawa, "Naka emang kayak tiang." Katanya membenarkan, Naka mendelik sumpah kalo gak kasian dah dia lempar ini bocah ke antariksa.

"Tapi Nak, kalo diinget.. kita dulu emang gak punya temen ya? Trus kita jadi temenan, tapi temenannya gagara apa?"

"Gagara kita kagak punya temen."

"Bukan, prasaan tuh ada kejadian membagongkan apa gitu loh..."

"Lo pipis dicelana pas kemah kelas 11." Cuek Naka.

Wajah Arland berubah senang tapi detik berikutnya dia tekuk, "APA ORANG GAK!" Seru Arland.

"Emang iya, lo ngompol gagara dimarahin kakel."

Arland nabok bahu Naka keras, "Jan kenceng-kenceng.. Arland malu!" Suara yang awalnya pelan langsung mengeras.

Naka mengsmirk, mwehehehehehe, "Udah ngompol, nangis lagi, ketauan bawa dot pulak!" Wah menjadi ini orang.

Wajah Arland memerah, dengan entengnya, satu hantaman maut menyerang wajah Naka.

BUGH

"AKHHH ANJING SIALAN LO LAND." Naka memekik ia menutupi hidungnya, dah pasti ini berdarah, seluruh penghuni kelas menatap ke Naka dan Arland, dan tak lama suara tawa menggelegar.

"WAHAHAHHAHA ANJING MAMPUS LO! TONJOK LAGI LAND TONJOK." Seru cewek penagih infak.

Naka mendengkus, "Sini lo gue bikin nangis!" Kesal Naka dia berdiri lalu menghampiri sigadis yang spontan, kabur dari Naka.

Ini yang salah siapa yang dikejer siapa.

"ARLAND BABI LO LAND, LIAR!" kata si cewek, dia ngumpet didalem lemari kosong yang ada dikelas.

My Childish Baby Big ✔Where stories live. Discover now