Chapter 19

16.3K 1K 2
                                    

Suasana yang tadinya tenang, tiba-tiba menjadi tegang saat wanita yang adalah ibu dari Theodore Hemsworth muncul di restoran itu.

Joanna melihat wajah Theodore memerah menahan emosinya, rahang pria itu mengeras dan tatapan matanya mampu menusuk siapa saja yang melihat.

Joanna lalu berinisiatif untuk mencegah pertumbahan darah dengan berdiri disamping Theo dan menggenggam jemari pria itu.

"Tenanglah," bisik Joanna.

"Anda pasti ibunya Theo, perkenalkan saya calon istrinya Joanna Grey," sapa Joanna secara tiba-tiba. Theodore mengerjap,menatap Joanna dengan ekspresi tidak percaya.

Mata wanita itu membesar saat mendengar perkataan Joanna. Dan seketika raut wajah wanita itu berubah menjadi dingin dan tidak ramah sama sekali.

"Wow, kau akan menikah ternyata Theo. Senang bertemu denganmu Joann kau bisa panggil aku Madeline. Madeline Pierce or madam," tukas wanita itu dengan sikap angkuh yang tidak Joanna sukai.

Theodore memandang Madeline namun tidak mengatakan apapun, sorot matanya yang tajam,sudah cukup mengatakan isi hatinya pada wanita itu. Joanna yang merasa khawatir dengan reaksi yang Theo tunjukkan, merasa harus segera melakukan sesuatu agar ibu dan anak ini bisa segera berpisah.

"Sayang, kita harus pergi sekarang. Jangan sampai terlambat," cetus Joanna tiba-tiba.

Theodore sontak menatap Joanna dengan tatapan memangnya kita mau kemana? tapi Joanna malah membalas tatapan Theodore dengan pelototan. Theodore menengadah dan langsung mengerti apa maksud Joanna. Ia kembali bersikap seperti biasa.

"Apa kalian punya janji lain? Aku baru saja mau menawarkan makan siang bersama," tawar Madeline.

Theodore menatap dengan jijik saat ibunya menawarkan diri seperti itu.

"Ah, iya. Kami ada janji dengan dokter. Karena itu kami harus pergi, lain kali saja Madam," Joanna berusaha agar berhasil menggumamkan nada kesopanan kepada wanita ini.

"Dokter? Dokter apa?" tanya Madeline dengan wajah penasaran.

"Itu bukan urusan anda," Theodore menampik dengan nada setajam pedang bermata dua.

"Kandungan. Kami harus ke dokter kandungan, kami permisi dulu," ungkap Joanna tiba-tiba.

Theodore hampir tersedak ludahnya sendiri saat mendengar alasan Joanna yang diluar ekspektasi Theo.

Tapi kemudian, dia merasakan tangannya sudah ditarik oleh Joanna yang langsung berjalan keluar restoran, meninggalkan Madeline yang hanya bisa terkejut dan menatap kedua orang itu pergi melewati dirinya.

"Brotus, kau benar-benar sudah mempersiapkan semuanya ya. Dasar tua bangka licik." gumam Madeline pelan.

***

Didalam mobil, Joanna berusaha untuk tenang kembali.

Dasar sinting. Kenapa dokter kandungan sih? Aku benar-benar sudah gila,batin Joanna terus mengutuknya.

Theodore yang duduk disampingnya tampak diam dan tak banyak bicara sejak keluar dari restoran. Joanna sangat ingin bertanya tapi dia tahu itu bukanlah urusannya, walau begitu Joanna tetap saja khawatir dengan pria ini.

"Kau baik-baik saja ?" tanya Joanna pada akhirnya.

"Tidak," jawabnya singkat.

Joanna lumayan tidak menyangka bahwa Theo akan menjawab dengan jujur soal perasaannya. Walaupun mereka tidak memiliki hubungan apapun, tapi Joanna merasa harus melakukan sesuatu untuk pria ini,

ONCE UPON NO TIME [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang