Chapter 6

21.1K 1.2K 1
                                    

Hari pertama Joanna bekerja merupakan hari  yang berat, yang mengejutkan,yang tak akan dengan mudah dia lupakan,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari pertama Joanna bekerja merupakan hari yang berat, yang mengejutkan,yang tak akan dengan mudah dia lupakan,

"Berani sekali dia menciumku didepan umum seperti tadi, mau ditaruh dimana mukaku sekarang ?!" ujar kesal Joanna saat berjalan menuju ruangannya. Saat Joanna masuk, para karyawan yang ada disitu langsung menatap Joanna dengan tatapan penasaran.

Tapi Joanna mengabaikan mereka dan lanjut dengan pekerjaannya.

Saat itu ponsel Joanna berdering, Lily.Dia segera mengangkat telpon sahabatnya dan pergi ke balkon yang ada diruangan itu, "Hei, ada apa?" tanya Joanna.

"Joanna,kenapa tak membalas pesanku? Aku tadi dari kantormu, kau ingat kan? Kemeja tuan muda yang harus aku kembalikan, sudah ku titipkan disana. Aku ingin bertemu tapi kau malah tak ada kabar," ungkap sahabatnya kesal.

Joanna teringat bahwa pria yang Lily temui di Club memiliki nama yang sama dengan perusahaan ini, "Lily, siapa nama pria pemilik kemeja itu? aku lupa" tanya Joanna penasaran.

"Tristan Hemsworth, kenapa ?" Jawab Lily.

"Ah.. Berarti yang kau temui itu adiknya," Sahut Joanna pelan,hamper seperti bisikan.

"Adik? adik siapa? Bicara yang jelas dong Joanna," balas Lily kesal.

"Ya sudah, kita bertemu dirumah saja nanti malam,aku harus kembali kerja," tutupnya.

Joanna memutus panggilan itu, kemudian bersemangat melanjutkan pekerjaannya. Jangan sampai pria itu menghalangi tujuanmu,Joanna. Focus! Aku harus focus! Sementara Joanna focus menatap laptop dan tumpukan dokumen, teman seruangannya,dan karyawan yang duduk disampingnya berdeham,menarik perhatian Joanna.

Sepertinya mereka baru saja bergosip dengan karyawan yang lain saat Joanna keluar untuk bertelepon.

"Dasar tukang gossip" batin Joanna.

Ciuman itu masih terasa hangat dan basah dibibirnya. Joanna mengambil tissue dan menyeka bibirnya berulang-ulang. Lip cream yang ia pakai berpindah membiarkan bibir Joanna pucat,walaupun tidak sepucat orang lain. Bibirnya sudah merah secara alami,salah satu factor yang membuat Theodore tergila-gila dengannya.

"Bibir pria itu seperti alcohol, sangat memabukkan dan berbahaya. Entah bagaimana caranya aku bisa berakhir di tempat tidur bersamanya," pikir Joanna. Dia memejamkan mata sejenak, mencoba mengingat kembali detail kejadian malam itu namun nihil, dia tak ingat apa yang terjadi diclub malam itu.

Theodore terlihat berjalan menuju ruangan meeting tadi. Ruangan berdinding kaca ini tak mampu menutupi rasa penasaran Joanna yang mengikuti langkah kaki Theodore. Joanna ingin bersembunyi tapi pria itu sudah terlanjur melihatnya. Mata mereka berpaut. Walau kemudian Joanna segera membuang muka dan pura-pura tak melihat Theodore. Seolah cara itu bisa menyembunyikan fakta bahwa wajahnya sudah merah karena rasa malu.

Theodore menghentikan langkahnya tepat didepan kaca untuk melihat Joanna, dia mambaca papan nama department ruangan tempat Joanna berada,lalu kemudian segera masuk ke dalam ruang meeting.

ONCE UPON NO TIME [TERBIT]Where stories live. Discover now