Part 26 - Happy

1.9K 330 19
                                    

 "Agni, kamu kenapa?" tanya Haru.

Sudah tiga hari wajah Agni terlihat kesal setiap Haru melihatnya, tapi Haru juga belum berani menanyakannya, karena selain jadwalnya yang cukup padat, Haru juga menunggu mood Agni kembali seperti semula, sayangnya mood Agni sepertinya tidak akan kembali. Makanya, lebih baik Haru tanya saja kenapa.

Agni mendengus, "Endra sialan," umpatnya.

Haru tertawa, "Tapi memang sejak kenal Endra, aku selalu denger kamu bilang begitu sih Ni. Walaupun Endra ganteng, kamu bilangnya tetep sambil marah-marah."

Agni menatapnya tanpa mengatakan apa-apa, namun ponselnya berdering ... membuat Agni mengambilnya dan ia berteriak tertahan.

"Kenapa?" tanya Haru.

Agni menunjukkannya pada Haru, "Lihat! Endra gini mulu udah tiga hari!" katanya.

Haru menyipitkan matanya, ponsel Agni terlalu dekat hingga ia tak bisa melihatnya dengan jelas. Gadis itu mengambilnya dan membacanya baik-baik.

Endra : Ni, ayo dong pacaran. Mau sampai kapan ini gue ditolak?

"Hah? Endra? Ngajak kamu pacaran? Serius?!" tanya Haru tak menyangka.

Agni mendengus, "Tahu tuh. Becandaan dia nggak lucu!" katanya.

"Loh, siapa yang bercanda Ni? Ini kayaknya Endra serius."

Agni merebut kembali ponselnya dan menyimpannya begitu saja, "Nggak. Ini mah dia bercanda, sengaja godain aku," jawab Agni.

Haru tersenyum, "Aneh ya, selama ini kamu kayaknya nungguin dia suka sama kamu, tapi giliran ditembak, malah nggak percaya."

Agni mengerjapkan matanya. Iya sih, benar. Selama ini, Agni kan menyukai Endra, tapi Endra malah menyukai Haru, dan seharusnya momen-momen seperti ini menjadi momen terbaik dalam hidupnya, tapi kenapa sekarang Agni malah ragu ya?

Menggelengkan kepala, Agni menatap Haru dan berkata, "Nggak usah positif thinking. Lagian Endra juga nggak serius. Ngajak pacaran kayak ngajak hangout. Nggak. Nggak bisa."


****


Jino menatap Haru yang sejak tadi sibuk tertawa seraya menceritakan Agni. Suara riangnya terdengar menyenangkan di telinganya, membuat Jino senang luar biasa dibuatnya.

Pria itu membenahi anak rambut Haru yang menghalangi wajah cantiknya dan ia juga mengelap kecil sisa eskrim di bibir Haru, membuat Haru tersenyum menatapnya.

"Agni beneran lucu banget," katanya.

"Si Endra juga sama lucunya, Haruku. Maksudnya, kalau mau ngajak pacaran, yang serius kek ngomongnya," komentar Jino.

Haru menatapnya penuh godaan, "Kayak kamu? Tapi kamu sambil marah-marah."

"Itu sih beda lagi," jawab Jino. Ia meraih hidung Haru dan menjawilnya dengan gemas, "Aku soalnya terlalu banyak nahan perasaan."

"Aneh banget ya," kata Haru.

"Apa?"

"Kita. Banyak nahan perasaan, padahal diungkapin juga nggak apa-apa tuh. Kita happy juga kan udah pacaran begini."

Selamanya Bersamamu - Haru Jino StoryDonde viven las historias. Descúbrelo ahora