Part 14 - Ucapan Selamat

2.8K 484 44
                                    

Haru melipat bibirnya ke dalam, menahan kegugupannya karena hari ini kelas yoganya akan dimulai setelah ada sepuluh orang pertama yang mendaftar. Padahal targetnya hanya lima orang dulu namun siapa sangka kloter pertama langsung dipenuhi oleh sepuluh orang. Ia menelan ludah, masuk ke dalam gedung dengan debaran dahsyat di dadanya. Agni di sana, menyemangatinya secara langsung sementara Jino—dia menelpon Haru beberapa menit yang lalu dan berkata, "Jangan gugup, jangan degdegan. Kamu luar biasa Haruku, jadilah Haru kayak biasanya yang selalu humble dan menyenangkan. Aku yakin mereka bakal suka sama kamu!"

Gadis itu menaiki tangga, dan begitu sampai di depan studio... Haru memegang pintunya seraya menarik napasnya dalam-dalam. Ia ingat apa yang diajarkan oleh Sharen—ibunya disaat-saat genting seperti ini. Haru menarik tangannya dari pintu, ia memilih untuk menenangkan dirinya sekali lagi. Gadis itu memejamkan mata, menepuk-nepuk kening, hidung, pipi, seraya menggumamkan 'Aku bisa' berkali-kali dengan suara tenangnya kemudian ia menepuk kedua pipinya dan membuka mata dengan penuh percaya diri.

Haru menyunggingkan senyum. Ia membuka mata, menyambut member pertamanya dengan gembira seraya menyapa, "Halo semua!"

Jauh dari perkiraannya, kesepuluh member pertamanya ternyata masih muda kalau Haru lihat-lihat. Wow! Pasti ada yang seumurannya kalau begitu.

Haru menyimpan matras yang dibawanya. Ia duduk di hadapan mereka kemudian tersenyum, "Santai aja ya. Nama aku Haruna, kalian boleh panggil Haru. Ah ya, dan meskipun aku baru dua puluh dua tahun, aku sudah lulus pelatihan dan bersertifikasi kok, jadi kalian nggak usah khawatir kalau-kalau ragu sama kredibilitas aku sebagai instruktur," jelasnya.

"Ih aku justru seneng kalau instrukturnya masih muda!"

"Iya, jadi bisa cepet akrab, jadi nyaman nanti kedepannya."

"Hebat ya seumuran aku udah bisa jadi instruktur yoga."

"Ini kalau hari pertama ngobrol-ngobrol dulu aja boleh nggak sih Kak Haru?"

Dan semua respon luar biasa yang membuat Haru semakin bersemangat saat mendengarnya.

"Kita kenalan dulu aja gimana? Aku belum tahu nama kalian. Ini diabsen atau sebutin satu-satu ya enaknya?"

"Satu-satu aja," sahut seorang perempuan yang tadi memanggilnya Kak Haru.

Ia tersenyum manis, "Namaku Zara kak," katanya.

"Aku Hilda."

"Aku Gela."

"Aku Dita."

"Ayu."

"Kaza."

"Nama aku hampir mirip sama nama kamu, Ruma. Rumayna."

"Hmm, kalau aku Alea."

"Ayla kak."

"Gaiza."

Setiap orang menyebutkan namanya, Haru akan menatapnya seraya tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya. Perasaan senang macam apa ini, Haru belum pernah merasakannya. Rasanya sungguh luar biasa karena selain antusias, Haru juga mendapat ketenangan karena ternyata semua membernya welcome juga kepada dirinya. Ia bangkit dari duduknya, meraih tasnya kemudian membagikan satu bungkus cookies yang sudah dibuatnya.

"Anggap aja semacam welcome snack," kekehnya.


****

Selamanya Bersamamu - Haru Jino StoryWhere stories live. Discover now