-Siapa laki-laki itu?(34)-

29.6K 3K 127
                                    

Haloo! Di sela tugas yang numpuk, bismillah aku double update, semangatin aku dong ayang, dengan cara ramaikan komen dan vote! Xixixi.

📌30 September 2022, pukul 16:00 WIB, jangan lupa ikutan war pre-order novel MLH di penerbit @cloudbookspublishing

📌Follow aku di Instagram for more information bout this story
@wattpadaraaa
@zhrni_slsbila

📌 Jangan lupa juga follow akun ig rp real cerita ini :

📌Spam coment tiap paragraf nya dan jangan lupa vote ya guys!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


📌Spam coment tiap paragraf nya dan jangan lupa vote ya guys!

Happy reading!

***

Seperti biasa, setelah sarapan, Narafka akan berangkat kerja, sementara Nazra akan hanya akan di temani dua sahabatnya di apartemen.

Sekitar pukul delapan pagi, Arabel dan Giselle tampak panik sesampainya mereka di apartemen Nazra.

"Udah liat berita nya, Naz?" Tanyak Arabel dengan ekspresi wajah panik, serta takut.

"Berita apa?"

Giselle dengan segera menerobos masuk ke dalam apartemen Nazra, diikuti oleh Arabel, segera mereka menyalakan televisi, dan untung saja berita tersebut masih disiarkan.

Seorang gadis berusia sembilan belas tahun, berinisial CA di temukan tewas dalam kondisi gantung diri di kamarnya.

"I-itu rumah Ciara?" Nazra menegang sekatika. "Narafka, dia udah tau apa belom, ya?" Panik Nazra.

"Gue awalnya ngga ngeh itu Ciara, tapi kabar dari temen-temen kampus lain menyebar cepat, kalau itu bener Ciara, dan lo tau Naz, kabarnya, dia habis dapet penganiayaan dari seseorang yang masih dalam buron polisi, dan gue takut Narafka ..." Arabel tidak sanggup melanjutkan kalimatnya, melihat Nazra yang sudah terduduk lemas di sofa ruang keluarga tersebut.

Nazra langsung mencari nama Narafka di kontaknya kemudian menekan tombol memanggil.

"Halo Raf, kamu udah tau berita tentang Ciara?"

"Aku udah tau, kamu jangan khawatir, tolong kasih handphone kamu sama Arabel," pungkas Narafka.

Nazra pun menyodorkan handphone nya kepada Arabel. "Narafka mau ngomong katanya,"

"Halo, Raf?"

"Jagain Nazra, gue lagi di kantor polisi, mereka cuman mau minta keterangan sama gue, selama gue jujur ngga akan ada apa-apa, dan mereka ngga bolehin gue lama-lama untuk berkomunikasi lewat handphone. Tenang aja, ada Papa yang nemenin gue disini, jangan bilang ke Nazra, paham?"

My Little Husband (END)Where stories live. Discover now