-Rasa sakit itu kembali (26)-

57.7K 5.7K 1.2K
                                    

Hola!  Udah lama aku ngga up nich, kalian apa kabar?

Btw, terima kaciii, aku kira part sebelumnya ngga akan sampe 3k vote, peluk jauh untuk kalian semua disana ❤️

Ada kabar info baru nih dari penerbit
@cloudbookpublishing (jangan lupa di follow untuk info-info selanjutnya)

Kalau MLH akan terbit di akhir bulan September.

Aku ngabarin dari sekarang biar kalian bisa mulai menabung, plsss, versi novel cerita ini jauh lebih banyak romance nya, dan diulas dari pertama kali Narafka dan Nazra bertemu, di masa putih abu-abu, intinya bakal cute banget deh!

Untuk info selanjutnya, silahkan follow penerbit dan juga aku di ig :

@zhrni_slsbila
@wattpadaraaa

Jangan lupa juga untuk follow akun rp real cerita ini

Sembari kalian memenuhi target 3k vote + 2,5k coment, aku sambil ngedraft part cerita ini sampe ending, dan revisi naskah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sembari kalian memenuhi target 3k vote + 2,5k coment, aku sambil ngedraft part cerita ini sampe ending, dan revisi naskah.

Mohon pengertiannya ya guys ^v^

Happy reading bestieee!!!

***

Ini hari pertama Nazra Ujian, gadis itu kini tengah duduk di depan meja riasnya, mengoleskan make up tipis pada wajahnya. Sedangkan sang suami—Narafka, tengah sarapan bersama Nathan di ruang makan.

Jadwal Narafka dan Nathan ujian adalah besok, namanya juga ujian kuliah, pasti harinya bisa berbeda-beda, jadilah semalaman Nazra tidak tidur, ralat, ia tidur tapi hanya sebentar saja, karena sibuk menyiapkan materi kemudian memahaminya.

Narafka, laki-laki itu terlalu cerdas untuk bergadang. "Belajar boleh, bergadang jangan Nazra, nanti sama aja, waktu hari h nya kamu jadi ngantuk atau ngga enak badan, karena ngga tidur, dan itu ganggu konsentrasi," ujar Narafka yang khawatir melihat Nazra, masih duduk diatas meja belajar berkutat dengan laptop dan buku catatannya.

"Iya bentar lagi kok, kamu tidur duluan aja,"

"Engga aku mau nemenin istri aku, kasian tau dedeknya juga nanti capek,"

"Engga kok, bentar aja lagi, makanya jangan diajak ngobrol," Narafka yang sebenarnya sudah menguap beberapa kali mencoba menahan kantuk nya, tapi apalah daya, akhirnya ia tertidur diatas meja, dengan tangan yang dilipat sebagai bantal.

My Little Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang