(10) Menikah pt.2

203 35 5
                                    

"Apa aku boleh memiliki 1 permintaan? Aku mohon jangan sampai katahuan jika kalian ingin pergi berkencan, aku butuh sedikit waktu lebih lama untuk menunggunya kembali, maafkan aku yena" aku tak tega melihat senyumnya.

"Tidak, maksudku aku akan putus dengannya dulu. Kami akan bertemu nanti siang dan...."

"Yena-ya jangan korbankan perasaanmu juga, kau menikahiku saja aku sudah sangat berterimakasih padamu. Katakan maaf ku pada pacarmu dan bilang padanya untuk sedikit menunggu, aku benar-benar buruk untuknya"

Dia gadis yang baik, aku menggenggam tangannya.

"Emm, meskipun begitu aku pikir aku tetap akan menyakitinya. Aku tau aku menikah menggantikan hyung tapi aku tidak ingin ada masalah sebelum dia kembali, dan mungkin aku tak enak saat kau melihatku bersama dengan pacarku nanti"

Tunggu......

Apa yang ku katakan....

Apa yang ku lakukan......

Kenapa jantungku berdebar....

Mata kami saling bertemu, dan ini adalah pertama kalinya kami melakukan kontak mata seintens ini. Sepertinya ada aliran panas yang keluar dari tubuhku membuat pipiku memerah.

"Ah, mian" aku langsung melepaskan genggaman tanganku.

Dia juga tampak bingung saat aku menggenggam tangannya tiba-tiba.

"Ayo, aku akan mengantarkanmu sekarang?" Aku mencoba mencari hal lain untuk dilakukan sekarang.

"Aku masih belum menghabiskan makananku"

"Ahh ya, baiklah aku akan menunggumu di mobil"

"Eummm" jawabnya hanya berdehem.

Aku sudah memutuskan pacarku dan mulai fokus pada istriku, maksudku istri hyungku.

Chaewon masih belum kembali setelah 2 minggu pernikahannya.

"Kau tampak pucat?" Yuri memegang wajahku.

"Ini mungkin hanya terlalu lelah?" Aku menahan tangannya, dan dia dengan cepat menariknya.

"Aku lupa mengatakannya padamu, eomma menginap malam ini"

"Oh ya? Perlukah kita membeli makan malam?"

"Tidak, dia pasti sudah memasak"

"Baiklah" dia tampak diam setelah kata terakhirnya.

Kami kembali ke apartemen dan naik lift bersama, aku sedikit terkejut saat dia mulai mendekat padaku dan menggandeng tanganku.

"Ayo kita lakukan yang terbaik untuk malam ini"

"Ahhh, kita akan berpura2?" Dia hanya mengangguk.

Kami masuk ke apartemen dan menyapa eomma yuri, aku merasa perasaan yang aneh saat dia terus menempel padaku setiap saat.

"Kamu tampak lebih buruk sayang, apa kamu mau istirahat lebih dulu malam ini?" Jantungku berdetak kencang saat dia memanggilku sayang.

"Tidak, eomma datang bagaimana bisa aku meninggalkannya sendiri dan pergi tidur? Aku juga merindukan eomma" bohongku karena masih ingin berlama-lama diluar kamar bersama yuri.

"Haha, biarkan dia yuri. Buatkan dia obat herbal yang eomma bawakan, chaewon tampak kelelahan"

Seketika aku tersadar saat eommanya memanggilku chaewon. Aku berpura-pura jadi hyungku, kenapa juga aku bersikap seperti ini?

"Mau ku buatkan sayang?" Aku mengangguk kepada yuri.

Aku hanya berfikir jika yuri menempel padaku hanya saat eommanya melihat kami tapi saat kami tidurpun tiba-tiba....

YENYUL ONESHOTSМесто, где живут истории. Откройте их для себя