Twenty Six : Destiny

2.3K 304 26
                                    

Suara pertempuran membuat Jeno mulai cemas, sudah berjam jam suara suara di luar tak ada hentinya, dia merasa tak tenang jika hanya berdiam diri di sini. Jeno berlari ke arah jendela, menatap lapisan tipis di luar dengan alis berkerut, lalu mengalihkan tatapannya pada kekacauan di bawah, pohon pohon di sekitar sudah banyak rusak, kilatan sihir terlempar dimana mana.

Jeno menarik nafas dalam dalam, dia sudah membuat keputusan. Jika seperti ini, masalah tidak akan selesai. Dia memejamkan matanya, merileks kan fikirannya. Tiba tiba saja cahaya menyinari tubuhnya, merubah penampilannya. Kedua matanya terbuka, memperlihatkan sepasang mata hitam putih.

"Hum, not bad, semakin kuat" Jeno melirik sayap di punggungnya, ugh memalukan. Lupakan. Dia buru buru melompat dari Jendela, Mengayunkan tangan kosongnya secara horizontal. Seketika pelindung langsung pecah menjadi kepingan yang menghilang di udara.

Di bawah, pergerakan Jeno membuat pertempuran berhenti, semua mendongak menatap ke arah di mana Jeno dengan sayapnya menuju ke arah mereka.

"Ini sosok aslinya?" Gumam semua orang tertegun.

"Unik..."

Drap!

Jeno berdiri di tanah, buru buru menghilangkan sayapnya, hanya menyisakan penampilannya saja. Ke-12 suami Jeno pun langsung berubah menjadi sosok manusia, buru buru berlari ke arah Jeno.

"Jeno!" Seru mereka dengan wajah khawatir. Tapi Jeno hanya melirik ke-12 pria tersebut dan berlari ke arah Haechan, Renjun juga Jaemin yang terluka, bagaimana mereka tidak terluka jika harus melawan begitu banyak orang.

?!

Bukan hanya sisi Kun dan Jaemin yang terkejut, bahkan Five Prince ikut kaget melihat Jeno berlari ke arah Jaemin daripada ke arah suaminya. Meskipun ke12 suaminya menjemputnya, Jeno tetap masih tidak senang mengingat kejadian di hutan.

"Wow? Apa ini?" Suara Beomgyu dengan nada menggoda, entah sengaja atau tidak, matanya melirik ke arah Kun bersaudara.

"Penampilannya Unik" Yeonjun tak terlalu memperhatikan tentang suami Jeno, tapi malah tertarik dengan penampilan asli Jeno.

"Um, seharusnya dia putih. Tapi ini kanan hitam dan kiri putih yang bahkan letak warnanya terbalik" angguk Soobin setuju, memperhatikan sosok Jeno berbicara dengan Haechan, Jaemin juga Renjun.

"Apakah Hati putihnya terletak pada tubuh hitamnya dan begitu pula sebaliknya?" Kai berjalan ke samping Soobin.

"Aku tidak tau tentang ini. Tapi kalau tidak salah, sepuluh ribu tahun yang lalu terdapat sebuah ramalan yang mengatakan 'Bayangan dan Cahaya itu satu, retaknya dunia hanya gelombang pijar pengganti kehampaan dimana kedamaian berakhir' ini tertulis di buku kuno, tapi kelanjutan dari ramalan tersebut hilang karna bukunya telah rusak" jelas Soobin mengerutkan alisnya.

Yeonjun, Beomgyu, Taehyun dan Kai juga ikut mengerutkan kening mereka, ini benar benar masalah besar jika memang seperti itu.

"Mengapa kamu keluar?!" Haechan mengerutkan alisnya tak senang ketika melihat Jeno keluar dari menara. Dia kesulitan berdiri karna luka yang di deritanya.

"Tidak apa apa, aku yang membuat kalian seperti ini. Aku akan menyembuhkan kalian, setelah itu kembali" jawab Jeno mengulurkan tangannya ke arah Haechan, menyalurkan sihirnya untuk menyembuhkan luka lukanya.

"Kau kembali?" Jaemin merasa sedikit kehilangan ketika mendengar bahwa dia akan kembali. Jeno tak memperhatikannya dan mengangguk, menarik tangannya kembali ketika melihat luka Haechan sudah sepenuhnya pulih.

"Kamu hanya perlu meminum ramuan untuk menyembuhkan luka dalam" Haechan mengangguk. Jeno berbalik ke arah Renjun yang tengah menatapnya.

"Renjun, terima kasih banyak sudah memilihku. Tapi aku tidak dapat menerimanya"

My Husband ✓Where stories live. Discover now