Twenty Four : Angry

2.5K 307 19
                                    

Belum lama ini menyebar berita bahwa Ratu yang baru saja di lantik telah hilang di Hutan Kegelapan. Berita tersebut tentu saja langsung menggemparkan seluruh kerajaan, rumor dengan cepat menyebar dari negeri satu ke negeri lainnya, padahal belum genap sehari berlalu.

Di dalam hutan yang gelap gulita, beberapa sosok berkelebat dengan cepat menuju ke bagian terdalam hutan, hujan deras tak mempengaruhi mereka sedikitpun. Sedangkan berkilometer jauhnya, di sebuah bangunan megah penuh aura gelap, tiga sosok sedang duduk di sebuah kamar, dan ada satu sosok pula tengah berbaring di atas tempat tidur. Mereka saling memandang dengan alis makna tersembunyi di mata masing masing.

"Kalian tau? Aku memiliki informasi yang sangat mengejutkan" Sosok berwajah tampan, dengan aura murni duduk dengan posisi serius di kursinya. Itu adalah Renjun, dengan Jaemin dan juga Haechan.

"Apa?" Tanya Haechan menaikkan sebelah alisnya. Jaemin hanya menatapnya.

"Baru baru ini, di kalangan Malaikat menyatakan bahwa kelahiran seorang Angel bergender Pria adalah kesalahan. Banyak tetua yang di kerahkan untuk membasmi para Angel Pria" ucap Renjun dengan wajah serius. Haechan dan Jaemin mengerutkan alis ketika mendengar informasi tersebut, jika apa yang di katakan Renjun adalah kebenaran, maka keberadaan Jeno akan berada dalam bahaya.

"Bukankah sebelumnya baik baik saja?" Celetuk Haechan dengan sedikit kesal, bukan mudah untuk membunuh para penatua angel itu! Akan merepotkan nantinya. Renjun menatapnya dan menghendikkan bahu.

"Entahlah, banyak Angel pria yang sudah terbunuh akhir akhir ini"

"Apakah ada Angel Pria selain Jeno?" Haechan sedikit terkejut, dia fikir Jeno adalah satu satunya Angel Pria di dunia ini. Jaemin dan Renjun meliriknya seakan akan melihat orang terbodoh di dunia.

"Jika Jeno ada, maka pasti ada yang lainnya" ucap Jaemin datar. Renjun mengangguk setuju.

"Itu benar, walau tak banyak, namun setelah berabad abad pasti ada. Mungkin ada yang sudah sangat tua, sangat muda, pertengahan, remaja, banyak lagi"

Haechan terdiam, dia tak tau bahwa ternyata para Angel itu benar benar sangat tersembunyi, apakah mereka sudah tau sejak awal bahwa keberadaan mereka merupakan kesalahan?

"Dalam kurun waktu seminggu ini, sudah ada 2 Angel Pria yang terbunuh. Darah mereka untuk menyirami pohon kehidupan. Tersebar berita di dunia atas, ada sekitar 20 Angel Pria di dunia ini. Tak akan lama hingga mereka menemukan Jeno" jelas Jaemin melambaikan tangannya, seketika setumpuk kertas muncul di atas meja. Renjun dan Haechan melihatnya dengan bingung.

"Ini informasi lengkap yang ku temukan belum lama ini, Sejak 100 tahun lalu Dunia ini memang sudah semakin berantakan, dan sekarang merupakan puncak dari konflik tersebut. Untuk masalah spesifiknya, masih kurang jelas" ucap Jaemin ketika melihat kebingungan keduanya.

Haechan mengambil tumpukan kertas tersebut, membacanya satu demi satu, semakin dia membaca, semakin serius ekspresi di wajahnya. Renjun yang penasaran mengambil kertas dari tangan Haechan, dengan cepat memindainya, ekspresinya pun menjadi lebih bermartabat.

"Ini benar benar masalah" Haechan menatap Jaemin dengan wajah tanang, semakin besar masalah yang mereka hadapi, semakin tenang mereka.

"Tapi sebentar... Ini kenapa kita jadi seperti sekutu?" Renjun dengan bingung menatap keduanya. Haechan dan Jaemin juga ikut menatap Renjun, akhirnya mereka saling melirik. Dan membuang muka.

"Aku akan keluar" Jaemin bangkit, berdiri dan segera pergi dari tempatnya secepat kilat. Haechan yang tak tau harus apa lebih memilih untuk pindah duduk di samping tempat tidur Jeno.

"Pergilah, tempatmu bukan di sini" ucap Haechan tanpa berbalik, perhatiannya hanya tertuju pada wajah pucat Jeno.

Renjun dengan kesal berdiri, berjalan ke samping tempat tidur Jeno.

"Aku akan membawa Jeno pergi!" Serunya penuh tekad.

"Apa maksudmu?!" Haechan dengan marah memelototi Renjun.

"Berbahaya di sini, dia akan aman di Negeri Peri"

"Berhenti!"

Haechan menepis tangan Renjun yang sudah ingin menyentuh Jeno dengan kasar, auranya sudah menguar, bersiap untuk menyerang kapan saja jika Renjun berani menggerakkan tangan ke arah Jeno.

"Haechan!" Teriak Renjun kesal, Jeno benar benar tidak aman di sini, dia harus membawanya pergi segera!

"Renjun! Jangan menguji kesabaranku!" Balas teriak Haechan marah, keduanya sudahsaling tatap dengan emosi yang akan meledak kapan saja.

"Jelas kamu yang menguji kesabaranku!"

"Kesabaran apa?! Jelas dirimu tidak memiliki kesabaran sejak dulu!"

"Tau darimana kau bahwa aku tidak memiliki kesabaran sejak dulu?!"

"Tentu saja intuisi! Melihat wajahmu saja aku sudah tau bahwa dirimu orang yang tidak sabaran!" Ucap Haechan dengan bangga mengangkat dagunya, memperlihatkan lubang hidungnya kepada Renjun.

Seketika wajah Renjun memerah, menggertakkan giginya, kepalanya sudah berasap, siap untuk meledak.

"Kamu...! Sangat berani!"

Wush!

Haechan buru buru melompat mundur, menghindari sihir angin yang Renjun lemparkan.

Brak!

Meja di sudut ruangan langsung terbelah menjadi dua, Haechan langsung marah, berani beraninya Renjun menghancurkan meja kayu berusia ribuan tahun yang dia buat secara pribadi untuk kamar ini!

"RENJUN! JANGAN BERLEBIHAN!" Teriak Haechan penuh amarah, ikut melemparkan sihir gelapnya. Renjun menghindar, menyebabkan lemari kayu hitam berusia ribuan tahun di belakangnya hancur berkeping keping.

"KAMU!"

Memikirkan kayu ribuan tahun yang dia ukir dengan hati hati hancur begitu saja, dia merasakan sakit di hatinya, itu adalah hal hal terbaik yang dia siapkan untuk Jeno! Dan sekarang hilang begitu saja?! Dia tidak terima!

"Aku akan membunuhmu!" Teriak Haechan penuh amarah.

Renjun memelototinya, lalu melompat keluar dari Jendela, namun sebelum benar benar menghilang, dia menyempatkan diri untuk mengejek Haechan.

"Hahaha, Sangat di sayangkan ah, kayu ribuan tahun hancur begitu saja hahaha! Jangan menyalahkanku untuk kesalahanmu sendiri HAHAHA!"

Suara tawa keras Renjun masih terdengar, namun sosoknya sudah menghilang ke udara tipis. Haechan menggertakkan giginya.

"JANGAN SAMPAI AKU MELIHATMU LAGI!! ATAU AKU AKAN BENAR BENAR MEMBUNUHMU! DASAR RAJA PERI SIALAN!!!" Teriaknya menggema di seluruh Istana. Bahkan para penjaga dan pelayan yang bertugas bergetar mendengarnya, diam diam meratap, siapa yang berani membuat Raja kejam itu marah?!

.

Prang!!

Kysha dengan marah membanting segala sesuatu yang ada di dekatnya,  mengapa ke-12 bersaudara itu lebih memilih meninggalkannya untuk mencari udik itu! ARKHHH!!! MENGAPA?!

PRANG!!

















































































Yoit!!

Ahay, nih up lebih awal
Emang ya si Renjun sama Haechan dimana mana gak bisa akur (。ŏ﹏ŏ)

See u~

My Husband ✓Where stories live. Discover now