C H A P T E R 19 : Pelampiasan

9.1K 1K 72
                                    

Ada yang nunggu Helcia marah" sm Kaisar ga?🤣

•|•|•

Di dalam ruangan dengan nuansa putih yang mendominasi, semua pasang mata di sana tertuju pada seorang gadis yang terbaring dengan wajah pucatnya. Bau berbagai tanaman herbal tradisional yang khas tercium di seluruh penjuru ruangan. Ruangan begitu hening dengan seorang dokter yang terlihat sibuk mengobati leher pasiennya yang tergores.

Helcia, gadis itu terbaring lemas di atas ranjang yang berada di kediaman dokter Louise, salah satu dokter terbaik yang merawat dan mengatur kesehatan tiap anggota keluarga Kekaisaran Exousía. Dokter Louise dan dokter-dokter lainnya yang bertugas merawat anggota keluarga kekaisaran memiliki kediamannya sendiri yang berada di istana Sapphire. Sedangkan dokter yang bertugas untuk para pekerja di sini memiliki kediaman di istana Ruby.

Ignatius membawa Helcia pada dokter Louise karena kediamannya yang paling dekat dengan aula terbuka di istana Sapphire. Pria itu bahkan tak memikirkan apakah Kaisar Alcacio akan marah padanya karena membawa Helcia pada dokter yang khusus menangani keluarga kekaisaran. Begitu pun dengan Airos, entah kenapa pria itu sedari tadi hanya diam, namun matanya menatap tajam pada Helcia yang masih tak sadarkan diri.

Ada satu penghuni lain yang nampak menatap Helcia dengan raut wajah yang sulit diartikan. Dia adalah Pangeran Ancius yang tak sengaja berpapasan dengan Ignatius dan Airos yang sedang tergesa-gesa membawa Helcia pada dokter Louise. Melihat kondisi tubuh Helcia yang dilumuri darah membuatnya tanpa sadar mengikuti langkah mereka.

"Luka gores yang Nona ini alami cukup dalam namun untungnya tak mengenai pembuluh darahnya. Untuk sementara tolong jangan biarkan kepalanya banyak bergerak, saya akan memberikan obat untuk menambah darah karena darah yang keluar cukup banyak." Jelas dokter Louise pada Ignatius.

"Lalu untuk luka di tangannya tak terlalu dalam, bisa sembuh untuk beberapa hari ke depan. Perban harus rutin diganti dua kali sehari, untuk luka-luka kecil ini bisa diatasi dengan racikan daun dari pohon yodium, saya akan memberikannya untuk stok." Dokter Louise kembali menjelaskan setelah selesai mengobati semua luka yang berada pada tubuh Helcia. Ia juga menyiapkan semangkok racikan daun dari pohon yodium lalu memberikannya pada Ignatius.

"Saya mengerti."

Airos yang melihatnya hanya bisa tergelak, "kau sudah seperti ibunya."

"Di antara kalian tidak ada yang mau menjelaskan apa yang sudah terjadi pada Nona ini?" Pangeran Ancius mengangkat suara, bertanya pada dua orang yang sedari tadi hanya berdiri diam memperhatikan Helcia yang masih terbaring lemah.

"Ah.. itu, memangnya hal ini penting untuk Pangeran?" Airos bertanya balik.

"Semua yang berhubungan dengan kakakku itu juga penting untukku."

"Nona ini pelayan pribadi Kaisar yang baru, saya tidak tau kejadian pastinya bagaimana hingga Nona sampai seperti ini. Yang pasti Nona Helcia memiliki kesalahpahaman dengan Putri Illiana." Jelas Ignatius seadanya, memang benar dirinya dan Airos juga tak mengetahui permasalahan apa di antara Helcia dan Putri Illiana.

Pangeran Ancius mengangguk paham, "wanita jika cemburu memang merepotkan, ya."

"Cemburu?"

"Memangnya apa lagi selain itu? Ku tebak selir itu memiliki rasa cemburu hingga memiliki kesalahpahaman karena hanya Nona Helcia yang diangkat menjadi pelayan baru kakakku, apalagi dia seorang perempuan. Seharusnya selir itu tau batasan, apapun yang dilakukan kakakku tak semua bisa ikut campur."

"Pangeran sangat menyayangi Yang Mulia, ya?" Celetuk Airos.

"... Aku tak pernah berkata seperti itu."

The Emperor's Maid (END)Where stories live. Discover now