C H A P T E R 12 : Hestia Victorin

8.5K 892 2
                                    

Fyi:

Jika salah satu wanita dari keluarga bangsawan yang memiliki status di bawah Putri atau anak Duke menjadi selir Kaisar, maka gelarnya diganti menjadi Putri.

Jadi mau dari keluarga Marquis, Count/Earl, Viscount, Baron, gelarnya akan diganti menjadi 'putri' kalau dia menjadi selir Kaisar.

Sedangkan Putri raja gelarnya tetap. Dan untuk anak dari keluarga Duke sendiri juga tetap, karena anak perempuan dari keluarga Duke sudah bergelar Putri sejak terlahir.

📣Ini peraturan aku sendiri yang buat, jadi kalo yang mengerti protokol bangsawan gausah heran ya hehe.

Happy reading (◍•ᴗ•◍)❤

Menarik napas panjang, lalu hembuskan. Aku sudah melakukan itu lebih dari tiga kali, mencoba menguatkan tekad untuk interaksi pertamaku sebagai kakak dan adik, bukan sebagai pelayan Kaisar. Tanganku terangkat, mengetuk pintu ganda di depanku. Tak lama kemudian pintu terbuka, menampilkan sosok Ayrha yang tersenyum padaku.

"Aku akan membantumu menyiapkan semuanya."

Aku kini berada di istana Glory, tepatnya di kediaman kakakku, Hestia. Setelah kembali dari perpustakaan, aku dan Ayrha kembali menuju istana Glory. Sebelum aku berniat masuk, Ayrha sudah masuk terlebih dahulu untuk memberitahu perintah Kaisar.

"Tidak, Ayrha. Aku yang akan menghias kamar Putri Hestia. Kalian para pelayannya ditugaskan untuk merias Putri. Aku akan melakukan tugasku sendiri." Aku menjelaskan.

Gadis itu menghela napas dan mempersilahkanku untuk masuk, "baiklah. Putri Hestia saat ini sedang membersihkan diri dibantu pelayan lain. Kau bisa mulai sekarang."

Aku menginjakkan kakiku ke dalam ruangan Hestia. Terlihat sangat luas dan mewah. Barang-barang, perhiasan yang sengaja dipajang dan beberapa gaun yang akan dipilih untuk malam ini juga terlihat sangat mewah. Pasti Kaisar yang memberikan itu semua pada Hestia.

Aku mulai melakukan tugasku selagi Ayrha kembali melakukan tugasnya bersama pelayan lain. Aku penasaran bagaimana ekspresi Hestia nanti jika melihatku menjadi pelayan, maksudku lebih tepatnya pelayan yang menyamar.

Setidaknya aku akan bersantai karena aku yakin dia tidak akan memberitahu hal ini pada Kaisar. Karena ini menyangkut keselamatan bersama, bukan aku saja.

Aku memulai tugasku dengan baik. Mengganti sprei menjadi berwarna merah, menaburi bunga-bunga di atasnya, memberi pengharum ruangan dan lainnya.

Entah kenapa tiba-tiba pipiku memanas melihat hasil tugasku. Pemikiran bahwa Kaisar dan Hestia akan melakukan hal-hal umum suami istri itu tiba-tiba memasuki kepalaku.

Aku menggelengkan kepala dengan cepat, tak mau memikirkan hal-hal yang aneh lagi.

Sudah cukup, Helcia! Itu urusan Kaisar dan Hestia, aku tidak mau memikirkannya lagi.

Pintu ruangan yang menghubungkan dengan kolam pemandian air hangat terbuka, menampilkan sosok Hestia yang dibaluti dengan jubah handuk tebal. Lantas aku menundukkan wajah, belum saatnya ia melihatku disini. Sebenarnya aku pun belum cukup siap untuk memberitahu hal ini pada Hestia.

Bisa gawat jika ia refleks berteriak dan membuat pelayan-pelayan lain penasaran. Setidaknya aku akan menunggunya selesai berias dan berganti pakaian, lalu membiarkan pelayan lain pergi terlebih dahulu.

Nampaknya Hestia belum menyadari kehadiranku, sesekali ekor mataku melirik ke belakang, melihat Hestia yang sedang disibukkan dengan para pelayannya.

Beberapa menit berlalu, Hestia nampaknya telah siap dengan dirinya. Bahkan harum semerbak tubuhnya menguar di seluruh penjuru ruangan.

The Emperor's Maid (END)Where stories live. Discover now