CHAPTER-22

4.9K 334 95
                                    

Sidang pertama perkara kasus Vergan dimulai hari ini. Persidangan dihadiri oleh Rachel sebagai saksi dari kasus ini dan tentu saja Vergan sebagai tersangka. Jiva sebagai korban dalam kasus ini tidak bisa hadir dikarenakan gadis itu masih belum sadarkan diri, sejak kejadian di parkiran 2 hari yang lalu dan saat ini tengah melakukan perawatan intensif dirumah sakit.

Vergan saat ini sudah duduk di kursi yang terletak di tengah ruangan menghadap kearah hakim. Ia mulai menatap sekelilingnya dan hanya mendapati Rachel yang ter duduk di kursi saksi tengah menatapnya dengan tatapan sinis.

"Baik, langsung saja kita mulai persidangan ini. Pertama tama saya akan membacakan gugatan yang diajukan oleh saudari Rachelina terhadap saudara Vergan Sanders" ucap sang hakim ketua

"Di dalam gugatan ini, tertulis bahwa saudara Vergan sering melakukan kekerasan verbal, fisik dan seksual terhadap saudari Jiva Magdelina yang saat ini berhalangan hadir di sidang karena tengah dirawat"

"Berdasarkan bukti laporan kesehatan Saudari Jiva dan juga kesaksian dari Saudari Rachel. Saya putuskan, Saudara Vergan Sanders dinyatakan bersalah atas kasus ini karena sudah melanggar
pasal 8 huruf a,b,c,d dan e mengenai hak asasi manusia dan akan dijatuhi hukuman penjara maksimal seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat, serta membayar restitusi atau ganti rugi kepada korban sebesar 100 juta rupiah"

Tokk tokk

Setelah palu diketuk, Rachel menghembuskan nafasnya lega. Akhirnya semua ini sudah selesai, beban hidup Jiva sekarang benar benar pergi dan Rachel jamin, polisi sudah pasti tidak akan membiarkan Vergan kabur begitu saja.

"ANJING LEPASIN!" Ronta Vergan saat tangannya mulai di borgol

"GUE GAK SALAH! GUE MAU KETEMU JIVA!" Vergan terus berteriak seraya menggerakkan tanggannya membuat polisi kesulitan untuk memborgolnya

Rachel kemudian mulai berjalan menghampiri Vergan. Tangannya melipat di dada sambil menatap remeh kearah Vergan, "Iblis kaya lo emang pantes dapetin ini" ejek Rachel

"SIALAN! INI SEMUA GARA GARA LO ANJING!" Cerca Vergan. Kalau saja tangannya tidak di borgol munhkin sekarang dia sudah mencakar wajah gadis sialan yang ada dihadapannya ini

"Not me. Tapi ini emang karma yang lo dapetin setelah lo nyakitin Jiva selama ini. Jadi, nikmatin karma lo dan selamat membusuk di penjara~" setelah mengatakan itu Rachel melambaikan tangannya dan langsung pergi melewati Vergan begitu saja

"RACHEL! ARGHHH SIALAN LO!" Teriak Vergan, ia kemudian langsung dibawa paksa oleh dua orang polisi masuk kedalam mobil tahanan dan semua kejadian itu tak lepas dari pandangan Rachel

Memang sudah saat nya, Vergan menembus segala dosa dosa yang telah ia perbuat selama ini. Rachel berharap pria, itu akan jera dengan hukuman ini.

•••

"GUE GAK MAU MASUK! LEPASIN GUE ANJING!" Bentak Vergan pada sang polisi

Namun polisi itu tak mengindahkan bentakan Vergan dan langsung mendorong kasar dirinya masuk kedalam sel tahanan hingga tubuhnya tersungkur di lantai.

"BAJINGAN! LEPASIN GUE!" Vergan berteriak saat pintu sel itu kunci dari luar oleh polisi tadi

"KELUARIN GUE DARI SINI! WOY!" Panggil Vergan namun polisi itu langsung pergi begitu saja meninggalkan Vergan yang saat ini terus berteriak sambil memukul mukul sel menggunakan tangannya

Beberapa tahanan yang juga ada di dalam sel itu pun mulai merasa terganggung dengan teriakan dan pukulan Vergan yang tak henti henti. Hal itu pun membuat mereka murka dan langsung menarik baju Vergan agar menjauh dari besi sel.

ABUSIVE LOVE ✔️Where stories live. Discover now