CHAPTER-5

5.1K 410 65
                                    

VOTE KOMENNN YUKK













"Tumben banget lo sakit kemaren Ji? Pasti gara gara si Vergan itu lagi kan?" Tebak Rachel

Jiva menggeleng pelan. "Vergan justru yang ngerawat gue kemaren Cel"

Rachel yang mendengar pengakuan Jiva barusan langsung menatap tak percaya, "Vergan? Yakin lo yang semalam itu bukan setan?"

Jiva berdecak, "Bukan lah!"

"Terus ini apaan Ji? Pipi lo kenapa kaya merah merah gini sih?! Vergan nampar lo lagi?" Tanya Rachel dengan nada serius saat tak sengaja melihat pipi kanan Jiva sedikit memerah

Jiva menggeleng ragu. "M-merah? Masa sih? Kayaknya ini bekas alergi kemaren deh" elaknya

Rachel langsung menatap curiga kearah Jiva.

"Udah gausah dipikirin! Gue udah obatin kok semalam-chill" sahut Jiva berusaha meyakinkan Rachel dan untungnya sahabatnya itu langsung percaya

"Eh btw Cel, ntar sore temenin gue ke cafe yuk!" Ajak Rachel tiba tiba

"Boleh. Tapi gue harus izin dulu sama Vergan" sahut Jiva membuat Rachel langsung cemberut, pasti susah nih dapat izinnya

"Ngapain pake izin segala sih. Kan perginya sama gue, bukan sama yang lain"

"Lo tau sendiri kan Vergan tempramen dan posesifnya gimana?" Sahut Jiva membuat Rachel hanya bisa mengangguk paham

"Lagian mau ke cafe mana sih? Lagian tumben banget lo ngajak gue ke cafe" Heran Jiva

Rachel yang mendengar pertanyaan Jiva barusan langsung kesem sem sendiri. "Ada cowok ganteng. Ada dua lagi, satu buat gue, satu lagi buat lo-mana tau mau dijadiin selingkuhan"

Jiva yang mendengar hal itu langsung memberikan cubitan pelan di lengan Rachel. "Sembarangan ya lo! Watch your mouth sis. Mata mata Vergan ada dimana mana"

Jiva memperingati Rachel seraya melirik sekelilingnya. Kalau sampai Vergan atau mata matanya denger, bisa bisa terjadi perang dingin lagi mereka.

"Lebay deh si Vergan. Emang lo ratu inggris apa? Kemana mana harus dijagain" komentar Rachel

"Kalau gue jadi lo sih, udah sesek banget karena gak punya ruang sedikit pun" sambungnya berusaha memanas manasi Jiva. Siapa tau dengan mengatakan hal ini Jiva langsung sadar dan memutuskan Vergan besok

"Gue nyaman nyaman aja kok" dan ternyata Rachel gagal mempengaruhi sahabatnya itu. Karena cinta Jiva lebih besar daripada otaknya

"Itu berarti lo nya aja yang bego!" Kesal Rachel kemudian langsung melangkah meninggalkan Jiva

Jiva yang melihat hal itu pun buru buru menyusul Rachel. Sebelum sahabatnya itu semakin kesal dan berakhir mogor bicara nantinya.

•••

Vergan: gue dikantin
Vergan: gue tunggu 10 menit dari sekarang

Setelah membaca pesan singkat tersebut, Jiva meminta izin pada Rachel terlebih dahulu kemudian langsung berlari kencang dari kelasnya yang berada di lantai tiga, menuju ke kantin yang terletak di lantai dasar.

Jiva hanya perlu waktu kurang lebih 8 menit untuk sampai dikantin. Sesampainya disana, ia langsung mendapati Vergan tengah duduk sendirian di salah satu meja kantin sambil meminum es teh nya.

"Huh.. Kamu kenapa manggil aku?" Tanya Jiva yang saat ini masih ngos ngosan karena berlari dari lantai tiga, hanya untuk menghampiri Vergan di kantin

"Duduk" titah Vergan

ABUSIVE LOVE ✔️Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora