CHAPTER-3

6K 443 183
                                    

VOTE AND KOMEN YH. AKU MAKSA LAGI NIH TRIMS😤🦶🏻
















Sesuai janjinya tadi, Jiva benar benar membelikan eskrim untuk Rachel di cafetaria sebelum mereka pulang. Ia melirik kearah Rachel yang terlihat tidak lagi berapi api seperti sebelumnya. Sepertinya mood Rachel sudah kembali karena eskrim itu.

"Udah gak ngambek lagi kan lo?" Tanya Jiva

"Gue tetep marah sama pacar lo. Awas aja ya kalau dia sampe berani macem macemin lo lagi. Injak bijinya" ancam Rachel membuat Jiva yang mendengarnya pun langsung ngilu saat membayangkan Rachel benar benar melakukan hal itu

Jiva kemudian teringat sesuatu, ia mulai mengecek isi tasnya karena merasakan ada sesuatu yang kurang.

"Cel, lo liat pulpen pikachu gue gak?" Tanya Jiva dengan raut paniknya karena tidak menemukan pulpen tersebut di dalam tasnya

"Enggak. Emang hilang?" Rachel balik bertanya

"Ketinggalan sih kayanya. Ntar kita balik ke ruang HIMA bentar ya" Rachel hanya menjawabnya lewat anggukan karena mulutnya sibuk memakan eskrim

Sementara Jiva, ia masih berusaha mencari keberadaan pulpen tersebut. Jika saja itu hanya pulpen biasa, mungkin Jiva tidak akan se khawatir ini. Pulpen itu adalah hadiah pemberian Vergan saat dia menyatakan cintanya.

Jika mengingat bagaimana awalnya, Vergan sebenarnya sangat manis dan baik. Tetapi saat menjalani realita yang sekarang, rasanya Jiva sangat menyesal karena pernah menganggap Vergan seperti itu.

"Ji itu kak Revan mau nyamperin kita gak sih?" Tanya Rachel seraya mencolek colek lengan Jiva yang saat ini masih sibuk mengobrak abrik tas nya

Jiva pun mendongak dan ternyata benar saja, ketua HIMA nya itu saat ini sudah ada di hadapan mereka.

"Eh kak Revan" sapa Rachel dan langsung dibalas dengan senyuman ramah oleh Revan

"Kalau gak salah, nama lo Rachel kan?" Tebak Revan dan langsung diangguki oleh sang pemilik nama

"Kalau lo, udah pasti Jiva kan" Jiva mengangguk seraya tersenyum pada Revan

"Kakak butuh sesuatu?" Tanya Rachel

"Cuman mau ngembaliin ini. Punya lo kan Ji?" Revan menyerahkan sebuah pulpen kuning bergambar pikachu kepada Jiva

"Bener bangett! Makasih kakk~" Raut Jiva berubah menjadi ceria saat melihat pulpen kesayangannya sudah kembali lagi

"Sama sama" balas Revan seraya ikut tersenyum saat melihat Wajah cantik Jiva yang tengah tersenyum

Tapi kemudian Revan menyadari sesuatu, hingga membuat raut wajahnya berubah menjadi cemas.

"Sorry Ji, bibir lo kenapa?" Tanya Revan seraya mendekatkan wajahnya kearah Jiva karena tidak bisa melihat dengan jelas luka di bibir gadis itu

Jiva secara refleks langsung mundur kebelakang saat Revan tiba tiba memajukan wajahnya tadi. Jarak mereka terlalu dekat, membuat Rachel yang melihat itu pun juga ikut panik dan langsung menarik pelan baju Jiva ke belakang.

"Um, anu-ini cuman luka biasa gara gara aku sering ngelupasin bibir yang kering" Jelas Jiva sedikit tergagap

Revan mengangguk paham. Walaupun sebenarnya ia sendiri masih kurang percaya dengan ucapan Jiva. Revan justru menduga kalau luka yang ada di bibir Jiva itu di sebabkan karena seseorang mengigit atau mencium bibirnya dengan kasar.

"Lain kali jangan gitu lagi ya" pinta Revan dan ragu ragu Jiva pun mulai mengangguk

"Kalian gak pulang?" Tanya Revan yang kembali basi basi dengan mereka

ABUSIVE LOVE ✔️Where stories live. Discover now