CHAPTER-2

7.3K 471 128
                                    

VOTE AND KOMEN KIDS!! AKU MAKSA TRIMS😤🦶🏻














Setelah mengobati bibirnya yang terluka akibat cumbuan ganas Vergan, Jiva langsung berlari menuju ke kelasnya karena masih ada satu mata kuliah lagi yang harus ia ikuti.

Belum sempat dia sampai ke kelas, tubuhnya tidak sengaja bertubrukan dengan seseorang yang sepertinya juga buru buru dan membuat buku buku yang di bawa oleh orang itu berserakan.

"S-sorry" sesal Jiva kemudian langsung berjongkok untuk membantu gadis itu

"Jennar? Sorry banget gue buru buru tadi" ucap Jiva seraya tangannya mengumpulkan buku buku milik Jennar yang berserakan

"Gausah sok baik deh lo" Dengan kasar Jennar langsung merampas buku yang ada di tangan Jiva membuatnya keheranan

"Sok baik gimana? Gue cuman mau nolongin lo Jen" sahut Jiva. Ia tentunya merasa tidak terima jika kebaikannya yang tulus di balas seperti itu oleh Jennar

"Gue udah semua nya Ji. Gausah sok baik deh lo! Lo sama Rachel ngejelek jelekin gue kan di belakang?Karena gue foto bareng sama Vergan!" Tuding Jennar membuat Jiva mengkerutkan dahinya kebingungan

"Kemarin lo foto sama pacar gue dan sekarang lo nge fitnah gue? Asal lo tau ya Jen, gue sama sekali gak marah sama lo setelah kejadian itu karena gue udah tau gimana sifat Taehyung" Jelas Jisoo

"Senggaknya lo mikir dulu deh sebelum nuduh gue kaya gitu. Tapi gue lupa-cewek kaya lo yang kerjaannya ngerebut pacar temen sendiri, gak mungkin punya otak. Makanya gak bisa mikir" sinis Jiva kemudian melangkah melewati Jennar yang saat ini tengah menanggung malu sekaligus kesal karena kalah telak dengan Jiva

•••

"Ji hari ini lo ikut rapat HIMA kan?" Tanya Rachel seraya memasukkan semua barang barangnya kedalam tas

Jam mata kuliah terakhir sudah usai sejak 10 menit yang lalu, tetapi Jiva dan Rachel masih bertahan di dalam kelas karena mereka masih harus mengerjakan beberapa soal yang diberikan oleh sang dosen.

Jiva tidak menyahut dan menjawab pertanyaan Rachel dengan anggukkan kepala.

Rachel menatap heran kearah Jiva yang tidak menyahutinya. Tidak biasanya sekali temannya itu menjadi pendiam sejak kembali dari luar tadi. Rachel tidak tau, apalagi yang Vergan lakukan pada Jiva sampai dia menjadi pendiam seperti sekarang.

"Lo gak papa kan? Dari tadi matkul pak yohan lo diem aja. Biasanya lo aktif banget nge jawab" tanya Rachel seraya menepuk pundak Jiva

"Astaga, Ini kenapa bisa sampai kaya gini Ji?!" Pekik Rachel saat menyadari ada banyak luka di bibir Jiva yang terlihat masih sangat memerah

"Udah lo obatin?" Tanya Rachel cemas, ia meringis ngilu saat melihat luka Jiva. Pasti akan sangat sakit jika bibirnya basah karena luka nya terlihat masih baru

"Pasti gara gara Vergan lagi kan?"

Jiva tidak mengiyakan pertanyaan Rachel dan memilih untuk mengalihkan pembicaraan mereka, "Shh.. S-sakit banget. Lo jangan ajak gue ngomong terus ya"

"Sorry sorry, gue gak tau Ji" sesal Rachel

"Kita pulang aja gimana? Gausah ikut rapat hari ini" ajak Rachel yang benar mencemaskan sahabatnya itu

"Gapapa kok. Masa baru rapat pertama kita gak ikut Cel" sahut Jiva pelan seraya menahan rasa sakit di lidah dan bibirnya. Sepertinya dia harus mogok bicara untuk sementara waktu karena hal ini

"Tapi kalau lo udah gak kuat, langsung pulang duluan aja. Ntar biar gue yang ngomong sama kating nya"

Dan terakhir Jiva menganggguk. Keduanya pun mulai meninggalkan kelas seraya menenteng tas mereka masing masing.

ABUSIVE LOVE ✔️Where stories live. Discover now