CHAPTER-14

3.7K 345 144
                                    

VOTE KOMEN SLEBEWWW😘
















Jiva melirik kearah Rachel yang sedari tadi hanya duduk diam dan mengabaikannya. Sepertinya dia masih dalam mode merajuk. Jiva sedari tadi sudah berusaha untuk menegurnya tapi tetap saja diabaikan.

Sampai jam istirahat tiba pun, Rachel sama sekali tidak berniat untuk beranjak dari bangkunya.

"Cel kantin yuk!" Ajak Jiva namun diabaikan oleh Rachel

Jiva menghela nafasnya kemudian mulai duduk dan mendekati Rachel, "Masih ngambek lo sama gue?"

"Celll, maapin gue ya?" Jiva memelas seraya menggoyang goyangkan lengan Rachel

Rachel masih tak bergeming dan malah memalingkan wajahnya, enggan melihat Jiva.

"Cel lo tega, biarin gue ke kantin sendirian?" Tanya Jiva

Rachel tetap tak menjawab.

"Gue janji deh bakal lebih jaga diri gue dari Vergan. Gue bakal ngelawan kalau sampai dia berbuat kasar lagi sama gue" bujuk Jiva

Rachel langsung menoleh, "Mending lo putusin Vergan. Berani gak?"

Skakmat. Kini giliran Jiva yang terdiam.

"Gak bisa kan? Sebenarnya Vergan ngasih lo pelet apasih? Sampe lo tergila gila gini sih sama dia?" Kesal Rachel

"Dia itu udah nyakitin lo Ji. Kenapa-"

"Gue udah minta putus Cel. Lo fikir gue itu sanggup terus terusan diginiin? Hati gue, fisik gue-Semua nya sakit. Tapi gue gak bisa lepas dari dia karena Vergan gak bakal biarin gue pergi sampai kapanpun" Potong Jiva

"Kecuali kalau dia yang ngusir gue dari hidupnya" sambung Jiva

"That's the point! Lo harus bikin dia ngelepasin lo!" Pekik Rachel

"Caranya?" Tanya Jiva

"Ya selingkuh"

Jiva hanya mendengus, "Itu sama aja bunuh diri. Lo mau bikin Vergan tambah murka hah?!"

"Kalau gitu, bikin dia jengah sama lo. Sampai dia bener bener muak. Pasti setelah itu dia bakal ngelepasin lo gitu aja" jelas Rachel membuat Jiva seketika berfikir

"Tapi gue gak tau caranya, gue gak tau hal yang ngebuat dia risih"

"Kalo gitu cuman ada satu cara yang bisa ngebuat lo bebas dari iblis itu" ucap Rachel

"Apa itu?"

"Lo harus kabur dari dia. Pergi dari kota ini, karena kalau lo tetap ada disini dia pasti bakal tetap bisa nemuin lo" usul Rachel

Jiva kembali terdiam seraya menimang nimang-mungkin usul dari Rachel untuk melarikan diri ada bagusnya juga. Ia harus mencobanya kapan kapan.

•••

Jiva dan Rachel kini sudah berada di kantin. Mereka sudah berbaikan tadi, Rachel mana bisa berlama lama mendiami Jiva. Apalagi setelah dibujuk dengan seblak, mana mungkin Rachel menolak jika di sogok makanan favoritnya itu.

"Eh tunggu dulu Ji" Rachel menghentikan langkahnya saat hendak masuk kedalam kantin. Jiva yang mengekor di belakangnya pun otomatis ikut berhenti

"Mata gue gak mungkin salah liat kan?-itu Vergan kan?" Tanya Rachel seraya menunjuk nunjuk salah satu meja yang terletak di pojok kantin

Jiva mengkerutkan dahinya kemudian mulai mengikuti arah pandang Rachel.

"Wah bener bener lelaki kerdus ya cowok lo Ji" geram Rachel, Jiva sendiri yang melihat itu pun mulai merasakan nyeri di dadanya. Bagaimana tidak, melihat pacarnya itu tengah bermesraan dengan seorang perempuan di pojok sana

ABUSIVE LOVE ✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя