Jujur saja, melihat ini semua membuat Taehyun merasa malu sendiri. Bohong kalau ia tidak merasakan hatinya yang terasa dipenuhi ribuan kupu-kupu. Terlihat sangat jelas perasaan pemuda itu sangat tulus untuknya seorang. Sial, jadi ini rasanya benar-benar dicintai oleh seseorang? Kehangatan seolah merembes ke saluran darahnya.

Lalu, Taehyun melihat meja sekali lagi. Ada dua bingkai foto yang terpajang, yang satu foto Beomgyu dengan kedua sahabatnya, Yongbok dan Hueningkai, dan yang satunya adalah foto orangtuanya. Ayah dan Ibunya yang berpelukan mesra dengan senyum bahagia. 

Perasaan haru mulai melingkupi relung hatinya saat melihat foto itu, membayangkan senyuman lebar mereka yang indah ketika bersama. Beomgyu sangat menyayangi orangtuanya lebih dibandingkan dirinya. Taehyun tidak bisa mengelak sekalipun kalau Beomgyu lebih layak menjadi anak mereka. 

Ada sebuah jurnal yang berada di sisi meja, dan itu menarik perhatian Taehyun. Ketika ia membuka halaman pertama, terdapat ketiga belas surat yang diyakini Taehyun kalau itu darinya. Namun, yang membuatnya bingung, surat-surat itu terlihat sangat rusak. Ada banyak selotip dimana-mana serta garis-garis tanda sobekan. Seseorang pasti telah menghancurkan suratnya dengan sengaja.

Beomgyu keluar dari kamar mandi dengan kemeja dan celana panjang. Terlihat sangat segar setelah membasuh tubuhnya dengan air hangat. Ia melihat meja makan, di mana nasi dan dua menu masakan telah tersaji dengan rapi. Taehyun benar-benar memasak sarapan untuknya? Ya Tuhan, apakah ini mimpi? Beomgyu menepuk pipinya sendiri. Ternyata ini bukan mimpi! Tapi, kemana lelaki itu?

Ia pun melangkah mengikuti kata hatinya. Melihat punggung Taehyun yang berdiri di meja kerjanya, ia pun segera mendekat. Tiba-tiba saja, Beomgyu terpekur menatap lelaki Kang itu telah menemukan surat-surat yang sudah rusak.

"Aku ..." Perasaan bersalah menusuk hati Beomgyu. "Aku tidak bermaksud merobeknya, tapi Ayahku yang menemukannya ..." katanya memberitahu. Taehyun pun berbalik, menghadapnya.  Bibir bawah Beomgyu terkulum takut, "Dia tahu tentang Kakak dan merobek surat yang Kakak tulis untukku."

Taehyun menyadari kalau Ayah kandung Beomgyu tidak pernah menyukai hubungan sesama jenis. Tuan Choi menemukan surat ini dan langsung membuang Beomgyu ke luar negeri dengan waktu yang cukup lama, menjauhinya seperti hama. Selama ini, Beomgyu sudah banyak menderita dan takut akan perasaannya sendiri. Pantas saja, pemuda itu selalu ragu kalau ingin menyatakan perasaannya. 

 "Aku tulis ulang, ya?" katanya kemudian.

"Tidak. Tidak perlu. Aku tetap ingin menyimpan yang  ini." Beomgyu sontak menolak dan mengambil surat-surat itu dari tangan Taehyun. "Aku sudah menyusun dan menempelkannya lagi. Walaupun tidak sebagus dulu, aku masih ingin menyimpan yang ini," katanya sambil menyimpan surat tersebut ke tempat semula.

"Beomgyu."

"Ya?" Sang pemilik nama menjawab lembut. 

"Boleh aku peluk sekali lagi?" pinta Taehyun. Beomgyu terdiam cukup lama sampai akhirnya ia mengangguk dan mengangkat kedua tangannya, menerima Taehyun yang perlahan mendekat dan merengkuh pinggangnya. Taehyun benar-benar hangat, lelaki itu membenamkan wajah di pundaknya, membuat Beomgyu merasa menjadi tempat sandaran yang nyaman untuk orang yang ia cintai. 

Taehyun memeluk Beomgyu dengan sangat erat seolah-olah jika ia lengah akan selalu ada pencuri yang ingin merampas Beomgyu darinya. Aroma segar yang menguar dari tubuh pemuda mungil itu menggelitiki indra penciumannya. Taehyun harap Beomgyu bisa membagi perasaan sedih itu bersamanya. Taehyun harap waktu bisa terulang agar ia bisa memberi kekuatan seperti ini untuk Beomgyu. Membayangkan Beomgyu mengalami hal yang berat dan harus ia hadapi seorang diri membuat Taehyun ingin menangis. Beomgyu adalah manusia terkuat dan berhati lembut yang pernah Taehyun kenal.

『 Secret Admirer 』 ― Taegyu ✅Where stories live. Discover now