G -27

34 4 0
                                    

"Berantem karena kangen sama berantem karena orang ketiga itu beda, Ka."

—Yolla

♡♡♡

Sore ini cuaca kian terik, tapi lain halnya dengan Salwa yang justru terlihat mendung. Sejak pagi tadi Salwa tidak menyentuh nasi goreng yang ia buat sendiri, justru nasi goreng itu dihabiskan Angga dan Bintang yang kelaparan.

"Uni, hpnya bunyi terus dari tadi," beritahu Yolla dari sofa ruangan.

"Silent aja," balas Salwa dengan malas.

Ntahlah, melihat keadaan Sandi yang sudah sadar memang membuatnya bahagia. Tapi mendapat kenyataan kalau Sandi lupa ingatan membuat dia jadi malas melakukan apapun. Ia hanya ingin duduk di sini menunggu Sandi kembali mengingat semuanya.

"Angkat dulu Sal, Nabilah nelponin terus dari tadi." Kini Angga yang angkat bicara.

Salwa menengok ke arah sofa yang ditempati ketiga orang itu. Lalu dengan malas ia beranjak dari kursi samping ranjang dan beralih ke sofa.

"Halo Bil, ada apa?" tanya Salwa to the point.

"Lo masih di RS? Gimana keadaan Sandi? Kok suara lo kek lemes gitu? Sandi nggak papa, kan?" pertanyaan beruntun dari Nabilah membuat Salwa menghela nafas.

"Gue masih di RS, dan Sandi lupa ingat--"

"HAH, MAKSUD LO MANESIA?"

"Amnesia Bil."

"Ya maksud gue itu. TAPI BERARTI DIA LUPA SAMA LO, DONG!"

"Heemm."

"Yahhh gue kira setelah Sandi sadar lo bakal hidup berdua bahagia selamanya sama dia, aaa tapi Tuhan malah bikin alur susah ditebak kayak giniiii."

Salwa tak menanggapi.

"Terus sekarang dia masih nggak inget sama lo?"

"Pertanyaannya ada yang bisa lebih bodoh nggak?"

"Ih anjir, kan gue nanya bener iniii."

"Ya namanya amnesia pasti lupa sama segala hal, lah, Bil."

Angga meminta ponselnya dari Salwa, dia ingin bicara pada Nabilah.

"Halo Bil."

"Lah ini suara si Salwa kenapa jadi kayak cowo."

"Ini gue, Angga."

"Eh, ada apa?"

"Lo udah persiapa kan buat lomba kimia?"

Di sebrang sana Nabilah mengangguk, padahal ia tahu Angga tidak akan melihatnya.

"Kemarin gue juga udah nyoba penelitian di rumah. Jadi tenang aja, semuanya beres." Gadis itu menyatukan jari telunjuk dan jempolnya membentuk lingkaran.

"Gaaa, emang beneran itu si Sandi amnesia?" tanya Nabila yang masih tidak percaya.

"Lo pikir ini ngeprank?"

Gengsi {completed}Where stories live. Discover now