Triple P (Complete)

26

"Sekarang bagaimana?"tanya Porsche. Anak itu membiarkan rambutnya di bergoyang karena angin. Semilirnya yang menenangkan dengan bisingnya kota Bangkok, Porsche meremat kuat area balkon dan membuat Pete yang ada di ruangan menoleh. Lelaki itu menggeleng dan bersandar pada sofa, otaknya cukup mendidih karena beberapa kali ini sistemnya di coba di rentas dan yang paling menjengkelkan adalah, bagaimana bisa itu di lakukan beruntun seperti mereka berbondong–bondong mencari informasi mereka.

"Kepalaku rasanya akan meledak, Porsche. Para tikus sialan yang mencoba membobol sistem ku, sial! Apa yang mereka inginkan."ucap Pete dengan kesal. Porsche diam tanpa menjawab. Lelaki itu masuk dan duduk di depan Pete yang menutup wajahnya dengan lengan. Pintu balkon di buka lebar–lebar dan membuat ruangan itu penuh dengan angin segar. Bahkan, cahaya yang masuk sangat terang, Porsche butuh pendingin alam jadi dia membuka setiap pintu balkon di sana.

Tidak lama pintu di buka membuat Porsche menoleh menatap Kinn dan Vegas yang datang bersama seorang lelaki yang memakai baju formal. Porsche menatapnya penuh selidik sebelum bangkit dan menyapanya, Pete? Anak itu hanya membuka tangannya. Lelaki yang melihatnya tanpa sengaja melihat kalung yang Pete pakai di luar membuatnya maklum, pemimpin klan Minor memang berperilaku begitu.

"Perkenalkan saya adalah Kla kraisee. "Ucapnya dan membungkuk. Porsche yang sudah duduk menatapnya dan mengangguk.

"Dia adalah kaki tangan Kun dulu. Dia datang sendiri dan aku kebetulan ingin memberikan ini dari Arm untuk mu, Porsche. "Ucap Kinn menyerahkan map merah pada Porsche. Porsche mengangguk dan mengambilnya, dia membukanya dan itu adalah informasi tentang Kun yang sudah diketahui, Porsche hanya mau Arm seperti menganggap jika di pertemanannya tidak ada Hacker terlebih Porsche belum pernah meminta bantuan Arm demi menggali informasi. Hanya sebagai sampul untuk menutup sebuah kebenaran.

"Baiklah. Silahkan duduk, Kla. "Ucap Porsche menunjuk kursi di sampingnya dan Porsche pindah ke sebelah Pete yang bergeser dengan malas. Kinn serta Vegas sebenarnya juga tidak tahu apa informasi yang di berikan oleh Kla untuk kedua pemimpin ini serta Porsche dan Pete tidak ada niatan mengusir atau menyuruh mereka keluar. Hanya sebuah pilihan, Tetap tinggal atau pergi. "Jadi, ceritakan saja semua yang kau ketahui tentang Khun Kun. "

"Khun Kun adalah seorang pembisnis yang mengerjakan semua dalam ruang sembunyinya, selama saya bekerja dengan Khun Kun, saya tidak pernah melihat atau mengetahui kelemahannya. Khun Kun adalah sahabat dari Khun Korn dan mempunyai anak yang berusia sekitar umur anda, Khun Porsche. "Jelasnya. Porsche menoleh pada Pete yang menaikan alisnya.

"Kupikir seumuran denganmu, Pete. "Ucap Porsche membuat Pete mengangguk. Ya, keduanya pernah mendengar jika umurnya sama seperti Pete tapi ternyata sama seperti Porsche. Porsche dan Pete berbeda selisih kecil, Porsche yang berumur 25 dan Pete yang 24 11 bulan dan berbeda 1 bulan dengan Porsche.

"Akan saya lanjutkan. Seperti rumor yang beredar jika Khun Kun memiliki penyakit mental, itu benar karena Khun Kun mengidap penyakit itu saat kematian anaknya yang berusia 5 tahun. Anaknya bernama mendiang Posae, anak kecil itu mati saat 1 bulan Nyonya Chancai meninggal. Dan saat itu saya sama sekali tidak mendengar apapun lagi setelah itu bahkan Khun Kun tidak menikah lagi dan memutuskan tinggal dan berkewarganegaraan Australia. "jelasnya. Porsche menggerang dan tidak ada petunjuk tentang dia ada dimana kecuali nama orang yang meninggal dunia.

"Kau tahu lebih tepatnya rumah dia disana ada dimana? Alamatnya?"tanya Pete. Kla terdiam dan menggeleng membuat Pete berdecak. "Percuma juga kau disini. "cibirnya membuat Porsche dengan ringan menepuk kepala Pete.

"Jangan dengarkan, Pete. Jadi, ada yang belum kita ketahui?"tanya Porsche. Kla mengingat–ingat apa yang belum dia ceritakan.

"Oh! Khun Kun mempunyai bekas luka permanen pada dadanya dan juga dia memiliki putra adopsi yang bernama–!"