8

2.2K 225 1
                                    


Deru motor bersahutan dengan bunyi ramainya kota pusat Bangkok. 3 motor sport melaju membelah jalan raya dan di belakangnya ada sekitar 3 mobil yang mengikuti ketiga motor sport yang mengangkut para tuan mereka dengan kecepatan di atas rata–rata. Pete yang memimpin karena dia tahu jalan kemana dan tepat melewati apa. Meski menempuh perjalanan hampir 2 jam lamanya, mereka telah sampai pada sebauh rumah besar denagn cat kuning mencolok walau letaknya berada di antara hutan pegunungan dan desa. Rumah itu memiliki pagar dan tembok besar pada setiap sisi membatasi antara hutan dan pekarangan rumah itu.

Didepannya tertanam beberapa rerumputan dam hutan sederhana untuk bersantai. Ada beberapa buah yang matang maupun masih muda, tanah berhias tanah tandus dengan bunga yang di tanam di pot dan di sejajarkan dengan bagian pagar rumah, balkon, tangga menuju ke pintu utama dan yang pasti ada di halaman rumah. Pete berhenti dan membuat kendaraan yang mengikutinya berhenti. Lelaki itu melepaskan helm dan mengibaskan rambut miliknya. Meski nampak mengemaskan karena rambutnya mekar membentuk setengah bulat, serta poni yang terpahat cantik. Lelaki itu membiarkan Vegas turun terlebih dahulu dan setelah itu dirinya.

"Kenapa sepi?"tanya Porsche. Pete menggelengkan kepalanya dan segera melangkah masuk. Dia mengetuk pintu sebanyak 3 kali tapi tidak ada kehidupan yang menyambut dirinya. Porchay dengan lugunya mendorong pintu itu yang ternyata terbuka.

Kriet...

Pete menatap ke arah Porchay yang menyengir. Pete segera masuk dan memeriksa bagian dalam. Dingin dan seperti sebelumnya baru di tinggal. Pete menatap sekitar rumah dan masuk tanpa ragu.

"Prew! Hei! "Pete mulai masuk lebih dalam di susul oleh Porsche yang memeluk lengan Kinn dengan erat. Semua bodyguard menjaga di bagian luar dan dengan posisi siaga sedangkan ke 6 tuan itu masuk lebih dalam. Setelah terpisah dari gerombolannya, Pete menatap kearah ruangan yang selalu ia ingin masuki. Dengan langkah waspada, Pete mulai masuk ke ruangan itu tanpa menutup pintu besi anti peluru.

"Hua!!! Kecoa!!"Porsche meloncat memeluk leher Kinn kala matanya menatap Kecoa yang berlari karena teriakan Porsche. Kinn sendiri hanya menatap gemas Porsche serta merasa agak tercekik oleh pelukan Porsche yang erat. Porchay sendiri malah mengobrak–abrik sekitarnya bersama dengan Kim. Keduanya ada di ruang keluarga yang besar. Walau dari luar terlihat kecil, nyatanya rumah ini sangat besar dan luas.

Bzttt!! Bzztttt!!

Kim dan Porchay menatap ke arah televisi yang menyatu dengan dinding itu. Pertama kali melihat, itu hanya menampilkan seperti kerusakan dan karena suaranya, Kinn, Porsche dan Vegas menuju ke asal suara. Setelah menampilkan gambar hitam putih naik turun dengan suara yang menganggu, setelahnya menampilkan Video yang tidak mereka duga.

"Pete!! Ayolah, ya?"

"Pon, kau tahu sendiri aku tidak bisa. Aku tidak bisa sembarangan menikah dengan orang lalu menikamnya dari belakang. Aku membenci itu dan kau tahu itu."

"Kalau begitu kau akan menikah dengan keluarga Theerapanyakul bukan? Walau pun itu Minor, kau bisa membunuh suamimu. Jerat dia dan setelah itu manipulasi seluruhnya. Setelah selesai kau bisa merebut kekuasaan Theerapanyakul. "

"Aku memang jahat dan aku akui itu. Tetapi, merusak kehidupan damai bukanlah tipeku. Kurasa mama benar menikahkan diriku dari pada aku harus menikah denganmu "Pete mengibaskan tangannya yang di pegang oleh Pon dan segera pergi dari sana. Tapi, pon tidak menyerah. Dia menarik tangan Pete dan mencium prianya serta mendorongnya ke arah sofa, menindihnya dan menggerakkan tubuhnya. Pete sendiri hanya menahan pinggang milik kekasihnya. Dia membalikkan badannya dan mengurungnya diantara tubuh dan sofa.

"Lakukan lagi tanpa pelindung, Pete. "Ucapnya dan mengusap dada Pete. Pete menatap Pon dalam dan beranjak.

"Datanglah saat pernikahan ku. "Ujarnya dan pergi dari sana.

Triple P (Complete)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن