37

925 140 11
                                    


Sedangkan saat keadaan kacau itu terjadi, Pete dan Kinn kini sudah menembaki semua orang dengan mudah dari arah depan. Mereka berjalan tenang dengan waspada, gelang Pete benar–benar berguna sekarang. Mereka membawa lebih banyak senjata dan berbagai keperluan untuk menyerang. Saat melihat Porsche dan Kim yang berlari keluar membuat mereka menodongkan pistol pada bodyguard yang ada di belakang tubuh Porsche dan Kim. Arm? Dengan pengalihan munculnya Kim dan Porsche ke hadapan Kun memudahkan Arm merentas semua data dengan tanpa bantuan Pete.

"Phi!!"panggil Porchay. Mereka menoleh dan Kinn melepaskan pelurunya ke pada seseorang di belakang kedua orang itu yang menodongkan pistol. Pete melempar senjata pada Porsche, Porchay dan Vegas. Ketiganya menerima senjata itu dan Kim membawa pisau lipat yang dia simpan pada saku celananya. Tidak lama setelah mereka memberikan senjata, 2 orang bodyguard di belakang Kinn dan Pete ambruk dan membuat mereka memasang kuda–kuda.

Prok!

Prok!

Prok!

"Wow! Lihat siapa yang datang? Anakku, Pete. "Ucap Kun muncul di balik pintu utama. Keterkejutan mereka sama seperti Macau dan Porsche. sedangkan Pete memasang wajah datar karena sudah lama dia mengetahui siapa dia. Sayangnya, tangannya otomatis menodong membuat para bawahannya menodongkan pistol pada Kun. Porsche yang sadar langsung menodongkan pistol miliknya juga, Kun tertawa dengan muncul bersama para anak buahnya. Jumlahnya lebih banyak ketimbang anak buah yang di bawa Theerapanyakul, dan Pete ada tahu itu. Dia bukannya mau mengorbankan nyawa keluarga Theerapanyakul tapi dia hanya mau ayahnya tetap selamat walau mereka menang.

"Dimana Macau? "

"Kau tidak mau menyapa ayahmu?"

"Pete...kau sudah tahu sejak awal?"tanya Porsche dengan pandangan Fokus pada Kun yang mengarahkan anak buahnya untuk balas menodongkan pistol pada mereka. Pete meliriknya dan menatap Kun yang tersenyum di depan sana.

"Lalu kau pikir aku rela berencana berkhianat karena apa? "Ketus Pete. Tidak lama, mata mereka di sajikan Macau yang muncul dalam keadaan luka dan Pete tahu itu. Kun tidak pernah tidak mencoba 'bermain' bersama tahanannya. Vegas sendiri sudah meremat kuat pistolnya dan menatap tajam pada Kun, rahangnya terkantup melihat kondisi adiknya. Jika saja di depan sana bukan mertuanya, jika saja mereka tidak berada pada jalan rencana, Vegas udah menembakkan peluru miliknya hingga bersarang pada kepala Kun. Turunnya air hujan tidak mampu meredakan emosi miliknya kala melihat wajah Macau agak memar di beberapa bagian.

"Apa yang kau lakukan?"tanya Kinn mencoba tenang. Suaranya yang keras dan tegas membuat Kun tersenyum miring, dia mendekat pada Macau dan mendongkakkan kepala anak itu. Dari jarak Kun di teras rumah yang luas, mereka dapat melihat beberapa orang yang ada di sekitarnya atau bahkan ada di lantai 2. Mereka ada dengan jarak antara 15 meter dari arah berdirinya Kun sekarang, menikmati hujan deras sedangkan Kun menikmati bagaimana hujan pagi itu terasa sejuk di tubuhnya.

"Bersenang–senang? Ah, bagaimana jika buat sebuah keputusan? "Tanyanya menatap seluruh keluarga Theerapanyakul. Matanya menyiratkan ejekan membuat Theerapanyakul mengeram merasa di ejek. Tanpa menurunkan senjata mereka atau bahkan kewaspadaan mereka, mata mereka fokus melihat pergerakan apa yang akan di buat Kun. Kun sendiri tersenyum miring melihat dendam terpancar dari mata mereka. "Bagaimana jika kulepaskan anak bodoh ini, sebagai gantinya aku akan memberikan anakku pada kalian. Oh, bukankah kalian para mafia menginginkan hal yang sama? Membunuh orang tersayang dari musuhnya? Jadi, bunuh saja putraku, dia adalah orang yang paling aku sayangi. "Mulutnya menurun kebawah dengan agak maju serta matanya meredup selama dia mengatakan hal itu.

"Apa kau pikir kami akan tertipu? Kau pikir kita akan membunuh orang yang sudah menjadi bagian Theerapanyakul? Kau konyol dan bodoh, Kun. "Jawab Kim. Dia menaikkan alisnya mengejek menatap Kun yang tertawa di depan sana. Dia mengulurkan pistolnya membidik Porsche yang berdiri dengan alis menukik karena kesal, mata tajam yang menyiratkan amarah dia dapatkan dari mata lelaki itu. Melihat cincin yang ada di tangan Porsche membuatnya tahu siapa yang harus dia bunuh. Pete yang mengerti maju dan menyembunyikan Porsche di belakang tubuhnya.

Triple P (Complete)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن