49. Extra Part

4.7K 158 4
                                    

Baru juga baikan setelah ia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kepada Vita. Kini masalah baru muncul. Dua sahabat Vita datang meracau. Entah apa yang ada dipikiran kedua gadis itu saat menyusul sahabatnya yang sedang honeymoon. Mereka pikir ini liburan keluarga yang bisa seenaknya mereka datangi.

Ini honeymoon!

Sepasang suami istri yang baru saja menikah ingin menghabiskan waktu hanya berdua, bermesraan dan menghasilkan anak saat pulang nanti. Tapi sekarang diganggu lagi oleh kedua sahabat istrinya.

Padahal tadi ia berhasil mengusir Vania dan Jonathan agar tidak mengganggunya.

Huft.

Raka mengembuskan napas panjang duduk di sofa sambil mengamati sang istri dan kedua sahabatnya yang duduk di kursi dekat kolam renang.

"Ta, maafin gue ya." Tiba-tiba Gea meminta maaf sambil tertunduk lesu.

"Kenapa kamu yang minta maaf? Harusnya aku yang minta maaf sama kamu," ujar Vita.

"Maaf karena selama ini gue jodohin elo sama kak Boy yang gue kira cowok baik-baik, tapi ternyata..."

"Brengsek!" lanjut Rosa penuh emosi.

Vita terkejut. "Jadi kalian udah tahu?"

Gea menganggukkan kepalanya pelan masih tertunduk karena malu.

"Iya, gue sama Gea baru tahu kalo kak Boy itu brengsek," ujar Rosa dengan tatapan menerawang.

"Diem-diem gue sama pacar gue ngikutin kak Boy ke klub. Ternyata kak Boy suka bawa cewek ke apartemennya," ujar Gea membayangkan kejadian malam itu.

Tadinya ia tidak sengaja melihat Boy masuk ke sebuah klub malam. Gea dan pacarnya yang melihatnya menjadi penasaran dan akhirnya masuk ke dalam.

Gea pikir Boy masuk ke klub malam karena frustrasi setelah Vita menikah dengan Raka. Namun semua perkiraannya salah besar saat mendengar pembicaraan Boy dengan teman-temannya.

Saat itulah Gea baru tahu sifat Boy yang sebenarnya. Selama ini ia pikir Boy adalah orang yang pekerjaan keras, alim, dan menghormati wanita. Namun pada kenyataannya Boy adalah pria yang menjijikan. Suka tidur dengan banyak wanita dan seorang pemabuk berat.

Gea mendadak ilfil dengan Boy. Hingga akhirnya Gea menceritakan kejadian yang ia lihat malam itu kepada Rosa lalu memutuskan pergi menyusul Vita ke Bali untuk meminta maaf.

"Jadi elo udah tahu duluan?" tanya Gea lirih.

Vita mengangguk. "Aku tahu sifat kak Boy karena kakek yang nyelidiki."

"Karena itu elo lebih milih nikah sama om Raka?"

Vita menggigit bibir bawahnya. "Sebenernya bukan karena itu," ujar Vita ragu-ragu mengungkapkan alasan sebenarnya kenapa ia mau menikah dengan Raka.

Raka yang pura-pura bermain ponsel tiba-tiba memasang telinganya lebar-lebar. Menanti alasan sebenarnya kenapa Vita langsung menerima lamarannya. Ia juga penasaran.

"Sebenernya aku nggak enak buat nolak lamaran mas Raka karena... udah utang budi."

Raka terkejut dan hatinya langsung patah seketika. "Jadi dia nerima lamaranku karena merasa utang budi," batin Raka tampak sedih.

Mata Vita tampak menerawang. "Selama ini keluarga mas Raka udah banyak bantu aku sama mama. Coba kalo waktu itu Oma nggak bantu mama. Mungkin aku udah mati."

"Elo jangan ngomong gitu Ta, gue jadi sedih," ujar Rosa.

Vita tersenyum. "Kenyataannya emang gitu. Buatku mas Raka sama Oma itu pahlawan. Kalo nggak ada mereka aku nggak akan ketemu kalian berdua."

Future WifeWhere stories live. Discover now