38. Brengsek

3.1K 140 3
                                    

***
Hari wisuda pun tiba. Raka datang sambil membawa buket bunga mawar merah untuk Vita yang telah berhasil lulus dengan predikat cumlaude. Raka sangat bangga kepada gadis itu.

Vita dan kedua sahabatnya tengah berpelukan dengan raut wajah bahagia.

"Congrat ya Vita, udah lulus kuliah," ujar Gea ikut bahagia melihat salah satu sahabatnya telah lulus.

"Makasih ya," ujar Vita tak henti-hentinya tersenyum lebar.

"Jangan lupa lo doain gue sama Gea lulus tahun depan," ujar Rosa.

"Iya, pasti," sahut Vita tulus.

Gea mengedarkan pandangannya. "Kemana sih kak Boy, sampe jam segini belum dateng-dateng juga? Mana ponselnya nggak bisa dihubungi lagi," ujar Gea tampak kesal. Beberapa kali gadis itu melirik jam tangannya.

"Mungkin kak Boy lupa," ujar Rosa.

"Nggak mungkin! Orang dia paling heboh kemarin mau ngasih kado apa buat Vita," ujar Gea.

"Nggak pa-pa, mungkin kak Boy ada urusan pribadi yang nggak bisa ditunda," ujar Vita tak masalah sama sekali kalau Boy tak datang.

"Ini aneh banget loh," ujar Gea, curiga.

Acara wisuda telah selesai cukup lama, bahkan sebagian orang sudah pulang namun Boy tak kunjung datang.

Selesai berfoto bersama keluarganya, Vita akhirnya berfoto dengan Raka sambil memegang buket bunga mawar merah dari pria itu.

Raka tampak tersenyum manis sementara Vita tampak tersenyum canggung.

Karena acara sudah selesai cukup lama akhirnya Vita dan keluarganya pulang setelah puas mengambil banyak gambar. Begitu pula dengan Raka dan Rosa. Sementara Gea masih menunggu pacarnya yang sebentar lagi akan menjemputnya.

Namun pada saat itu Boy baru datang dengan pakaian kusut bahkan tanpa membawa hadiah sama sekali.

"Kak Boy kok baru dateng?! Acaranya udah selesai dari tadi," omel Gea kesal dengan kakak sepupunya itu.

"Hah! Udah selesai?!"

"Lagian udah jam berapa sekarang? Kenapa baru dateng? Kemana aja? Terus kenapa bajunya kusut gitu?" cerocos Gea kesal.

"Bentar, gue nafas dulu," ujar Boy yang masih ngos-ngosan.

"Sebenernya gue udah berangkat dari tadi pake mobil, tapi tiba-tiba mobil gue mogok, akhirnya gue ke bengkel dulu buat benerin. Karena nggak mau telat mobilnya gue tinggal di bengkel terus waktu gue mau pesen ojek online. Tapi hp gue nggak ada, udah gue cari di dalem mobil tapi nggak ada juga. Gue beruntung dipesenin ojek online sama pemilik bengkel yang udah kenal lama sama gue.
Tapi ditengah jalan hadiah buat Vita di jambret orang. Tukang ojek yang bawa gue ngejar orang itu. Sayangnya lincah banget jambretnya, akhirnya gue kehilangan jejak," ujar Boy mengakhiri ceritanya.

"Oh gitu ya kak," ujar Gea turut prihatin.

Hidung Gea mengendus-endus udara disekitarnya.

"Kayak bau alkohol?"

"Masa sih? Kok gue nggak nyium apa-apa ya?"

"Mungkin hidung gue yang salah," ujar Gea.

***
Flashback

Tadi malam Boy dan teman-temannya pergi ke klub malam yang biasa dia datangi.

"Gue dengar-dengar elo lagi deket sama cewek cantik tapi polos ya?"

Boy menganggukkan kepalanya.

"Temen adek sepupu Lo?"

"Iya, kata Gea dia belum pernah pacaran sama sekali," ujar Boy tampak bangga.

Future WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang