DIAVOLUL | JJK | [M] ✔

❌Half of DIAVOLUL❌

Happy reading~
.
.

"eomma, Hari ini wan beltemu paman bulung.." -Jeon Junghwan
.
.
.

Sudah Lima  tahun berlalu sejak Shaji melahirkan. Kini wanita itu sedang di sibukkan dengan beberapa pekerjaan yang sedang ia lakukan bulan ini. mulai dari pekerjaan rumah tangga, menjadi seorang ibu dan istri untuk sang suami. belum lagi dia harus mengurus beberapa dokumen perusahaan milik sang ayah yang jatuh ketangan nya.

"eomma.."

Suara lirih Hwan ia dengar dari kamar, menandakan bahwa sang putra kini sudah terbangun dari tidurnya untuk menatap dunia.

Shaji berjalan dengan terburu-buru untuk sampai pada ruangan bayi kecil yang kini tepat berusia Lima tahun.  Wanita itu membuka pintu perlahan dan di sambut oleh Jeon Junghwan yang masih mengusap kedua matanya lalu kemudian tertidur kembali.

Sang daddy yang berada di samping nya pun tidak bergerak sama sekali, tertidur dengan pulas tanpa beban di hidupnya. Sementara Shaji kini berdengus kesal, pasal nya jam sudah menunjukan pukul sepuluh pagi dan kedua anak bayi itu belum terbangun dari mimpi indah nya.

"Hwan.. Ini eomma..." ucap Shaji seraya mengusap kepala putranya. nampak sama sekali tidak ada pergerakan dari Hwan. jika sudah tertidur ia sama seperti sang ayah. 

"Aku tidak di bangunkan, Jiya?" bayi besar di sebelah nya menyahuti. Shaji hanya menatap Jeon sekilas sebelum akhirnya tersenyum saat Hwan terbangun dan menatap Sang ibu, kedua onix kecil berwarna hazel itu menatap nya dengan kedipan beberapa kali, sangat lucu.

"Hwan nya eomma sudah bangun? Ya ampun sayang nya eomma.." ucap nya seraya memeluk dan menggendong tubuh kecil itu, sementara bayi besar di sebelah nya mulai merengek seraya menatap ke arah Shaji. "Koo juga sudah bangun, mommy.. Mau peluk juga." nada anak bayi yang ia keluarkan setiap kali Shaji memperlakukan Hwan dengan lebih dari pada Jeon. Ya, pria itu cemburu.

setiap hari rasanya pun sama. mulai dari wanita itu melahirkan putranya, dari usia Hwan satu hari sampai sekarang sudah Lima tahun, Jeon masih saja suka cemburu dengan perlakuan Shaji yang lebih terhadap Junghwan. terkadang wanita itu berhasil di buat bingung dengan sang suami yang sangat cemburuan, padahal Hwan adalah Copypaste suaminya. seratus persen mirip.

"Aku sudah menyiapkan makanan sejak tadi, sekarang sudah dingin. Cepat bangun dan sarapan." mengusap dengan lembut wajah milik sang suami kemudian berdiri dan menjauh untuk menuju meja makan.