13. Sunyi Bersuara

325 70 20
                                    

"Oh iya tante, siap-siap."

Sam mengunci pintu apartemennya sembari bertelepon ria. Ia menjepit ponselnya dengan bahu dan pipinya, sementara kedua tangannya kini tengah menyimpan kunci apartemen ke dalam tas, tak lupa mengambil beberapa berkas yang hendak ia bawa dengan tangan daripada menyimpannya di dalam tas selempang yang ia kenakan.

Begitu selesai bertelepon ria, Sam pun langsung mematikan ponselnya dan berbalik badan. Langsung saja dirinya dikejutkan dengan keberadaan seorang gadis cantik dengan penampilannya yang tak kalah cantik hari ini.

Sebuah sweater longgar berwarna coklat tua serta rok plisket warna coklat muda yang dihiasi ikat pinggang warna senada. Hari inipun rambut panjang Vicky dikepang kesamping, membuat kedua mata Sam terbelak dalam hitungan singkat sebelum kembali tersadar dan berdehem pelan.

"Mama kamu telepon." Sam menunjuk kepada gawai ditangannya, dan Vicky pun mengangguk paham. 

"Oh, mama telepon dalam rangka apa?"

"Katanya minta diperhatikan buat aktivitas kamu," jawab Sam langsung. "Oh ya, jangan lupa laporin tentang model katalog itu. Semisal nanti sudah pasti, jangan lupa kirim gambaran baju yang kamu pakai, lokasi syuting, sampai jadwal pemotretannya juga kirim ke aku."

"Lho? Kenapa harus begitu!?" Protes Vicky tak terima.

"Ya harus lah! Aku kan pacar kamu?"

"Hah!?"

Sam tersenyum dan menggerakkan gawai ditangannya tepat di depan wajah Vicky. "Buat laporan ke nyokap lo, Vicky." Senyuman pria itu seketika luntur, bergantikan tatapan malas yang berhasil membuat gadis itu terkekeh pelan.

Namun ditengah percakapan mereka, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka di pintu paling ujung lorong ini. Maka buru-buru Sam meraih satu tangan Vicky, dan yang digenggam tangannyapun hanya terdiam pasrah walau sorot tatapan matanya menodongkan tatapan bingung kepada pria tersebut. Syukurlah Sam langsung menggerakkan dagunya kesamping, memberi kode agar mereka langsung berjalan menuju pintu lift 

Maka kini, sepasang kekasih bohongan itu langsung berjalan menuju kampus dengan tangan yang bertaut satu sama lain.

✳✳✳

Hari ini adalah pengumuman dari model-model yang terpilih untuk majalah kampus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini adalah pengumuman dari model-model yang terpilih untuk majalah kampus. Maka bisa dilihat bahwa Vicky dan teman-temannya tengah berkumpul di sebuah ruang pertemuan dengan kursi yang disusun berundak, menunggu nama-nama model yang terpilih dipanggil ke depan.

Sully dan Zeya sudah berdiri di depan sana, sementara Vicky, Liza dan Renata masih setia duduk di salah satu kursi sembari berharap nama mereka dipanggil. Sesekali dua gadis cantik itu menoleh ke arah tiga sahabat mereka yang masih belum dipanggil, memberikan senyuman tulus guna menyemangati Vicky, Liza dan Renata disana.

Liza nampak mengangkat kepalan tangannya, dari Sullypun sedikit mengeluarkan kepalan tangannya disela-sela posisi bersiapnya di depan sana. Lalu keduanya kembali melempar senyuman, fokus akan nama yang dipanggil berikutnya.

MR. PRANKSTERWhere stories live. Discover now