7. Pesona

346 69 4
                                    

Memang benar pepatah yang mengatakan bahwa kita tidak boleh menilai buku dari sampulnya. Seperti yang tengah Sam alami saat ini, ia seolah baru saja tertampar kenyataan begitu melihat bagaimana mahirnya Vicky menyiapkan bahan dan memadukannya menjadi sup kepiting dengan aroma nan sangat nikmat. Semoga saja aromanya selaras dengan rasa makanannya, hanya itu harapan Sam sekarang.

"Sejak kapan lo belajar masak?" Tanya Sam dengan satu tangan yang diletakkan pada pinggiran meja dapur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sejak kapan lo belajar masak?" Tanya Sam dengan satu tangan yang diletakkan pada pinggiran meja dapur. Ia menghadapkan tubuhnya kepada Vicky nan tengah sibuk mengaduk sup hingga mengental, sementara yang ditatap nampak acuh dan fokus akan pekerjaannya.

"Gak pernah belajar, cuman mamaku sering masak ini. Jadinya aku tahu deh cara buat sup kepiting," Vicky mencicipi sup buatannya itu lalu mengarahkan endok yang sama kepada Sam untuk ikut mencicipi sekaligus memberi komentar juga akan masakannya. "Gimana?" Tanya gadis itu meminta pendapat.

"Hm, lumayan," jawab Sam.

Merasa makan malamnya akan tiba sebentar lagi, maka pria itu segera berbalik badan untuk kembali ke sofa ruang tengah, dimana diatas meja tersebut sudah terdapat seperangkat alat makan seperti piring, sendok, dan gelas berisi air minum.

Benar dugaan Sam, sebab setelahnya datanglah Vicky membawa mangkuk berisikan sup kepiting buatan tangannya sendiri. Gadis itu meletakkan mangkuk tersebut diatas meja, lalu menuangkan isinya pada mangkuk kecil untuk diberikan kepada Sam, dan mangkuk kecil lainnya untuk dirinya sendiri.

"Selamat makan!" Seru Vicky riang, "Makasih tante Dona, Vicky jadi makan sup kepiting hari ini!" Seru Vicky lagi ke arah jendela balkon, seolah ibunda dari pria di depannya ini ada disana. Walhasil Sampun hanya bisa menunduk menahan senyum sebelum kembali menetralkan raut wajahnya dan menikmati sup kepiting buatan Vicky.

"Thanks udah dimasakin," ucap Sam kepada Vicky.

"Yaps, sama-sama..."

"Sering-sering begini."

"Ish!"

Sam tertawa pelan sembari menyantap hidangan makan malamnya. Walau hanya dengan sup kepiting, tapi untuk ukuran anak rantau, semua ini sudah termasuk mewah bukan? Bahkan saking sibuknya mereka dengan makan malam masing-masing, sampai tak ada percakapan yang terjalin disini.

"Terus pas tadi lo ketemu Aysha, ada ngomong sesuatu gak sama dia?" Tanya Sam membuka topik disela-sela aktivitasnya makan malamnya.

Vicky menggeleng, "Enggak, cuman saling senyum doang," jawab gadis itu. "Tapi Kak, ternyata kabar tentang kak Aysha suka sama Kak Sam itu sudah menyebar kemana-mana ya? Buktinya Liza sampai tahu."

"Oh ya?"

"Iya, aku juga kaget. Untung Kakak udah kasih tahu duluan."

Sam mengangguk pelan dan tiba-tiba teringat sesuatu. "Vic, tiba-tiba gue ngerasa gak yakin deh kalau lo daftar jadi model katalog jurusan tata busana." Kali ini ia benar-benar serius, tidak ada maksud jahil dibalik sorot tatapannya kepada Vicky.

MR. PRANKSTERWhere stories live. Discover now