Lab Love 12

28 5 3
                                    


"I CAN'T DECIDE IF I LIKE THIS NEW VERSION OF YOU OR NOT."

Ash nyengir lebar. Ini bukan kali pertama Paige mengomel atau mengeluhkan bagaimana Ash tidak berhenti tersenyum. Bagaimana berhenti tersenyum kalau yang berputar di otaknya hanya bagaimana Luke berusaha keras untuk menghibur dirinya setelah tuduhan yang dilemparkan Mel? Tidak ada, kan? Siapapun juga akan terus tersenyum, terutama jika mereka tahu bagaimana cueknya Luke. Sebelumnya, Ash harus berusaha keras agar Luke mau merespon ucapannya, alhir pekan lalu? Posisi keduanya berbalik, karena justru Luke lah yang berusaha membuat Ash merespon. So here she was, with all the smiles and everything, couldn't blame her, could we?

"Oh pish, memang kau dan Josh nggak begitu?" Ash mencebik.

Keduanya duduk di pojok auditorium sambil menunggu pengumuman audisi. Berdasarkan pengumuman Miss. Suzanne sebelum audisi, semua yang ikut audisi, baik penari ataupun aktor, mereka akan ambil bagian dalam festival sekolah, yang membedakan adalah peran masing-masing.

Satu hal lagi, kalau selama ini Ash berpikir jika dirinya dan Paige selalu mendapat posisi istimewa dalam buku catatan Miss. Suzanne, maka audisi ini menjadi titik balik. Bukan hanya dirinya dan Paige, bahkan beberapa instruktur berkomentar bagaimana Miss. Suzanne terlalu keras pada mereka berdua.

Mungkin satu-satunya yang gembira dengan hal itu hanyalah Mel. Paige nyaris hilang kontrol ketika mendengar Mel mencibir Ash. Sebenarnya Mel tidak salah juga, dari luar, Miss. Suzanne memang terlihat berusaha menyabotase Ash dan Paige. Contohnya, ketika semua peserta audisi hanya melakukan gerakan dasar balet, dan dua tarian beserta musik yang sudah mereka siapkan sebelumnya. Sedangkan Ash dan Paige, mereka melakukan gerakan dasar dan tarian bebas dengan musik yang dipilih Miss. Suzanne. Ketika penampilan grup, keduanya dimasukkan grup dengan kemampuan rendah—sama sekali tidak bermaksud congkak. Sedangkan salah satu penilaian adalah kekompakan dan bagaimana sebuah tarian tetap terlihat rata dengan grup yang dibentuk acak.

Tapi bukan Ash dan Paige kalau mereka tidak bisa melewati semua halangan yang diberikan Miss. Suzanne. Pada akhir penampilan Paige, beliau justru yang bertepuk tangan paling kencang.

"Kau tahu kenapa kita tadi audisinya berbeda?" tanya Paige ketika Miss. Suzanne menyuruh dua orang anak tingkat dua minggir hanya setelah melakukan gerakan dasar. "Damn, Miss. Suzanne is ruthless."

"Karena kita terlalu bagus, Paige," komentar Ash.

Paige menghela napas panjang. "Kutarik lagi kata-kataku tadi, aku benar-benar nggak suka dengan versimu yang sekarang!"

Ash tergelak. "Aw, come on, Paige!"

Paige melotot. "You sound more like Andreas, and, ugh."

"Tapi kau tahu, seberapapun kau menyangkal, kau tetap suka Andreas yang ini," Ash menunjuk dirinya sendiri.

"All right, enough. Luke is really, really bad for you."

Ash hanya nyengir lebar. "Ayolah, ini bukan apa-apa. Lagipula, bisa jadi apa yang beliau lakukan tadi sekaligus untuk menyeleksi tutor. Nggak ada jadwal khusus untuk seleksi tutor, sedangkan beliau bilang seleksi tutor juga hari ini."

"Make sense. Tapi tetap saja, hanya kita berdua yang paling berat audisinya," sungut Paige.

"This isn't Paige whining about something, is it?" goda Ash.

Paige hampir tidak pernah protes atas apapun, gadis itu merupakan salah satu orang yang selalu melihat sesuatu dari sisi positif. Bahkan tidak jarang Ash protes karena tidak rela temannya dimanfaatkan orang lain.

Paige menyikut iga Ash.

"Ouch, hey!" jerit Ash kaget.

"Okay everybody listen up!" teriak Miss. Suzanne.

Lab Love [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang