Good bye, Zidan

59.2K 8.3K 830
                                    

Pagi All❤

Pada kangen VOF gak sih, kemaren banyak yang tanya kenapa VOF gak up, Vee udah jelasin kan ya kalau Vee kemaren gak up😂😂

Nih buat kalian yang kangen sama VOF

Masih tentang Babang Zid ya.

Happy reading All❤❤

*****

Pada dasar nya, kata pertemuan pasti akan berakhir dengan kata perpisahan. Dan sampai kapan pun, pespisahan akan menjadi hal yang paling sulit di terima oleh kebanyakan orang.

Zidan, si lelaki keras kepala yang selalu di anggap sosok antagonis itu rupanya menjadi orang pertama yang menyelamatkan Letta bahkan dengan taruhan nyawa nya sendiri.

Hal yang tak pernah mereka tau. Zidan, si pemuda tempramental yang kerap kali membully adik nya sendiri itu memiliki banyak rahasia dalam hidup nya. Terlebih, tentang diri nya sendiri dan kasih sayang nya pada Letta.

Lelaki itu mengidap penyakit gagal ginjal kronis yang sudah lebih dari dua tahun ini menyerang nya, tak ada keluh yang lelaki itu sampai kan, Zidan memilih memendamnya sendiri hingga akhir kehidupan lelaki itu.

Suasana berkabung begitu terasa disana, puluhan rangkaian bunga bertuliskan turut berduka cita itu memenuhi halaman depan rumah mewah Xander Maheswara berada.

Duka yang mendalam begitu terlihat di mata keluarga besar, kepergian Zidan yang terlalu cepat dan apa yang lelaki itu sembunyikan menghantam mereka menuju ke jurang kesalahan, meskipun pada kenyataan nya, itu memang kemauan Zidan, lelaki itu terlalu pandai menyembunyikan banyak hal.

Tak terhitung berapa banyak orang yang datang melayat, terlebih dari puluhan orang tak di kenal yang mengaku mengenal baik Zidan sebagai sosok penolong bagi mereka.

Suara tangis Allisa tak henti henti nya hingga tubuh perempuan itu meluruh karna kehabisan tenaga, juga shock berat karna kenyataan yang baru saja ia tau tentang salah satu putra nya.

Xander tak banyak bicara, lelaki itu hanya memandangi jenazah Zidan yang mulai tertutup kain batik di sebelah nya dan menunggu untuk di sholat kan. 

Adam juga Randu turut hadir di sana dengan wajah sendu yang tak di sembunyikan, dua lelaki itu menitik kan air mata saat tadi membuka kain batik yang menutupi tubuh Zidan.

Raya yang sedari awal berada di samping jasad lelaki itu tak beranjak sedikitpun, kecuali saat tadi beberapa petugas rumah sakit memandikan jenazah Zidan.

Raya tak lagi sesenggukan, gadis itu hanya terdiam dengan beberapa kali bulir yang tetap mengucur dari kelopak nya, di samping nya Albirru masih setia menemani meskipun tanpa respon apapun dari gadis nya, ia tau sedalam apa rasa sakit yang gadis nya itu alami.

Sekelebat bayangan semu muncul membuat Raya memejamkan mata, Raya tak ingat kejadian itu kapan terjadi, namun yang pasti Raya tak pernah mengalami itu, itu hanya sebuah memori sederhana yang masih Letta kenang di fikiran nya.

Setetes air mata kembali mengalir yang di sambut sapuan lembut Albirru, lelaki itu terus melakukan nya berulang kali hingga pipi nya mengering.

Suara ayat ayat al qur'an yang di baca berulang kali tanpa henti membuat suasana berkabung itu semakin terasa, hanya Zevan yang masih belum keluar dari kamar nya sejak kedatangan jenazah Zidan dari rumah sakit.

Separuh jiwa lelaki itu kini memilih pergi, kembar tak seidentik nya kini memilih meninggalkan nya dengan segala duka dan rasa bersalah yang mendalam.

Senyum miris lelaki itu keluar, menitik di atas sebuah foto dua lelaki yang tengah saling merangkul dengan baju bola berwarna putih.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang