Dua Sisi Berbeda

88.7K 10.7K 104
                                    


Vee up lagi👏👏

efek dari kalian yang udah baik banget vote cerita vee yang amburadul ini, vee usahain up sesering mungkin ya, meskipun gak bisa sehari sekali😭😭

Happy Reading semua nya.

Vote dulu dong, cuman butuh sedetik kok buat tekan bintang di pojok, gratis lagi, awokawok

Share cerita ini ya sama temen temen kalian, ajak mereka biar bisa kenalan sama anak anak Vee.

💢💢💢💢💢

Raya masih tak membuka suara dari awal Albirru kembali ke ruangan, entahlah.. rasa nya ia mungkin tak akan bisa melihat Albirru seperti biasa nya, ada yang mengganjal, buka perasaan kecewa ataupun marah, hanya--rasa nya terlalu sulit untuk Raya jelaskan.

Albirru mengerutkan kening, Ia mengendik kan dagu ke arah Aryo yang di balas lelaki itu dengan gelengan pelan.

"Ta--"

Raya mengangkat pandangan, hanya sekilas sebelum akhir nya kembali menatap kedepan.

"Balik!"

Satu kata yang keluar membuat Albirru mengerutkan kening, Ia tak tau apa yang terjadi pada Letta sebenar nya, namun lelaki itu memilih tak bertanya, Ia melangkah menuju ruang ganti dan kembali beberapa menit kemudian dengan kaos oblong dan celana jeans hitam senada. Entah kemana seragam lelaki itu tadi.

"Gue pakek mobil lu Bang, abis ini langsung balik lagi."

Aryo yang tengah menjawab talphone dari seseorang menjawab dengan mengacungkan jempol nya. selanjutnya Albirru mengamit tangan Raya, tak menghindar, gadis itu malah menarik nya untuk pergi, seolah lebih tau tentang tempat ini sebelum nya.

Albirru hampir saja mengeluarkan kekehan nya, namun teetahan karna ia merasa jika mood Raya sedang tidak dalam keadaan baik sekarang.

"Gue ambil mobil Bang Aryo dulu." Raya tak menjawab, gadis itu hanya menarik tangan nya kembali dan bersedekap. Mungkin, kembali menuju Raya yang cuek bin judes yang Albirru kenal.

Mobil Sport putih yang berhenti di hadapan nya sekilas membuat Raya terkejut, namun tak urung gadis itu segera masuk dan duduk anteng di kursi samping kemudi.

Mobil membelah jalanan di temani senyap yang mengisi, Albirru diam diam menatap Raya yang masih tak juga berbicara, rasa nya berada dalam satu ruang bersama Raya namun tidak berdebat itu seperti ada yang kurang.

"Lu kenapa?" tanya Albirru, Ia tak tahan dengan senyap yang menemani sedari tadi.

Raya sendiri menengok ke arah Albirru sekilas. Benar, memang nya dia kenapa? Raya saja tak tau apa yang terjadi pada diri nya.

"Gue gak tau, rasa nya aneh aja, dunia lu terlalu berbeda."

Albirru terdiam, Ia mengumpati tindakan gegabah nya, Ia fikir Letta akan senang, Ia fikir Letta akan tertantang dengan tempat itu, namun kenapa yang terjadi malah sebalik nya?

"Gue kira Lu bakal seneng di sana."

"Seneng?" Albirru mengangguk kecil sebelum kembali membuka suara.

"Lu beda dari cewek lain Ta, maka nya gue fikir lu bakal seneng disana."

Raya mengerutkan kening, kalimat Albirru masih belum bisa ia fahami dengan baik. Namun sejurus kemudian Ia melebarkan mata saat sadar apa yang Albirru maksud.

Plak.

tangan nya menabok keras lengan Albirru membuat lelaki itu tertawa kencang.

kumat gendeng nya.

Violet Or Feraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang