24. Kala itu saat hujan

23 13 0
                                    

Jam kini menunjukkan pukul 20.25 dan Khanza baru saja memasuki rumahnya.

Baru saja berjalan beberapa langkah pandangannya langsung tertuju kearah sang papa yang sedang berdiri di hadapannya dan menatapnya.

"Dari mana aja za?"

"Ee aku abi dari rumau Shireen pah," ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Iya papa tau, tadi kak Abi jemput kamu tapi kamu nya udah pulang tapi pas kak Abi pulang kamu belum pulang, kemana dulu?"

"Ohh itu, pas mau pulang Khanza liat ada pasar malam, kayanya seru jadi Khanza mampir sebentar," jawabnya berusaha tetap santai.

"Bohong, ngapain ke pasar malem sendirian mana seru," celetuk Abi yang baru saja menuruni tangga yang tak jauh dari tempat Khanza berdiri saat ini.

"Dih gak percayaan, nih buktinya aku beli cotton candy," saut Khanza sambil memperlihatkan permen kapas yang ia pegang sedari-tadi.

"Ya sudah-sudah, kamu ke kamar sana bersih-bersih habis itu turun makan, kamu udah makan belum?" ucap Nofan.

"belum," ucap Khanza.

"Yaudah abis mandi, pake baju turun ke bawah makan habis itu baru tidur,"

"Siap komandan," ucapnya sambil memberikan hormat membuat Nofan terkekeh kecil.

Khaza pun berjalan kearah tangga dan melewati Abi yang sedang berdiri di depan tangga.

"Wlee" ledek Khanza kepada Abi dan langsung berlari menaiki tangga

"Dih apaan kali," monolog nya sambil menggelengkan kepalanya.

...

Kini jam menunjukkan pukul 21.30 dan Khanza merasa sangat lapar jadi ia turun kebawah untuk mencari makanan. Karena sudah sangat larut dan tidak baik makan malam-malam Khanza hanya memakan roti panggang dan satu buah apel.

Baru saja Khanza akan menaiki tangga, pandangannya tertuju kearah gorden yang terbuka lebar, hingga menampakkan pemandangan di luar yang ternyata sedang hujan.

Khanza pun mulai berjalan kearah jendela untuk menutupinya tapi ia malah terdiam memandangi air hujan yang jatuh begitu saja.

Hujan yang cukup besar di tambah adanya angin yang masuk kedalam rumah membuat Khanza merasa kedinginan.

Tak ingin lama-lama berdiam diri disana Khanza pun langsung menutup jendela itu menggunakan gorden, setelah nya ia pun kembali ke dalam kamarnya.

...

Sementara itu. Setelah selesai menelpon Khanza tadi Shireen memutuskan untuk tidur lebih awal, karena tubuhnya terasa sangat lelah.

Tepat di jam 21.40 Shireen terbangun karena merasa haus, ia pun turun ke bawah dengan membawa gelas kosong untuk mengisinya kembali.

Ruangan itu terlihat sangat sepi dan sunyi karena saat ini hanya ada dirinya dan sang kakak yaitu Brian.

Baru saja menuruni tangga dapat Shireen dengar percikan air hujan yang membasahi pekarangan rumahnya.

Ia pun langsung ke dapur dan mulai mengisi gelasnya yang kosong. Setelah selesai mengisi air, ia pun kembali lagi kedalam kamarnya.

Sesampainya di kamar ia pun membuka pintu balkon dan keluar dari dalam kamarnya. Shireen pun berdiri sembari menatap hujan yang cukup besar.

Entah dari mana pikiran itu datang tiba-tiba saja Shireen kembali kedalam kamarnya dan langsung berlari keluar rumah.

Pintu terbuka lebar dapat Shireen dengar suara hujan yang begitu keras di telinga nya. Dengan cepat ia pun berlari untuk keluar dari pekarangan rumahnya.

KHANZAWhere stories live. Discover now