09. best day

91 78 27
                                    

Khanza merebahkan tubuhnya di kasur, 15 menit yang lalu dia baru saja selesai mandi dan mengganti pakaiannya, setelah mengobrol panjang dengan Abi, Khanza memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di kamar.

Tidak sadar karena kelelahan Khanza pun langsung tertidur pulas menemui mimpi mimpinya.

...

Pagi ini semua anggota keluarga sudah kumpul di meja makan.

"good morning everyone," sapa Khanza dengan ceria.

"good morning too sayang," jawab mamanya

"pagi juga," jawab papanya.

"tumben tuan putri pagi-pagi udah bangun, udah rapih lagi," sindir mamanya, karena tidak seperti biasanya Khanza bangun sepagi ini di hari sekolah.

"biasanya jam segini masih ngorok," ledek papanya.

"ihh papa, aku gak pernah ngorok ya," ucap Khanza menyangkal ucapan papanya itu.

"kamu nya aja yang gak sadar," katanya.

"emang papa suka denger aku ngorok? kan jauh gamungkin kedengeran lah," ucap Khanza.

"denger lah, orang tiap malem papa kamu tuh selalu ngecek kamu, udah tidur atau belum,"

"emang iya? ngapain ngecekin aku,"

"biar ga kabur-kaburan lagi," saut Abi yang baru saja datang dari kamar. Membuat kedua orangtuanya tertawa dan Khanza yang menatap sinis kearah Abi.

"kak Abi diem deh, orang gak di ajak" ucap Khanza sedikit kesal.

"udah-udah gausah ribut, mending makan dulu," ucap mamanya agar kedua anaknya ini tidak ribut di pagi pagi yang cerah ini. Abi pun duduk bergabung di meja makan itu.

"hmm," ucapnya bareng lalu mulai menyantap makanannya.

"kak Radit udah berangkat? kok ga keliatan," tanya Khanza.

"belum," jawab mamanya

"tumben, jangan-jangan belum bangun lagi," tebak Khanza.

"tadi udah mamah bangunin tapi katanya lagi gak enak badan, jadi gak berangkat ke kantor dulu mau istirahat," jelas mamanya, membuat Khanza mengangguk dan ber oh saja.

"loh ko papa rapih banget?" ucapnya baru menyadari penampilan papanya sudah memakai stelan kantornya.

"kemana aja dari tadi kok baru sadar," ucap mamanya heran.

"hehehe aku gak begitu merhatiin soalnya," ucap Khanza cengengesan.

"papa udah rapih karena udah mulai ke kantor hari ini, bosen katanya di rumah terus bareng mama," jelas mamanya membuat papanya menggelengkan kepalanya.

"loh emang papa udah sembuh total?" tanya Khanza memastikan.

"udah dong, lagi pula kerjaan papa udah numpuk," kali ini papanya yang berbicara.

"oh gitu syukur deh kalo papa udh bisa beraktivitas seperti biasa lagi," ucap Khanza lalu tersenyum manis.

"oh iya sayang, sekarang pak Agus jadi supir pribadinya papa dulu ya sampe papa dapat supir baru," ucap papanya karena supir pribadi nya yang lama memutuskan untuk berhenti

"loh kenapa? trus aku gimana? bawa mobil sendiri gapapa?" tanya Khanza.

"karena kondisi papa, selagi kita mencari supir yang baru jadi untuk beberapa hari kedepan kamu berangkat ke sekolah bareng kak Abi atau kak Radit dulu ya," ucap mamanya.

"loh, ngga ah aku gamau bareng kak Abi, aku bawa mobil sendiri aja ya ma, pa," ucap Khanza meminta persetujuan.

"ga, mama sama papa ga ijinin kamu bawa mobil sendiri, bahaya! kamu masih anak sekolah belum boleh bawa mobil sendiri," ucap mamanya.

KHANZAWhere stories live. Discover now