23. Pasar malam

21 11 0
                                    

"Pah, za. Ayo makan siang dulu," panggil Lita dari arah dapur yang sedang menyiapkan makanan bersama bi Tati.

"Iya mah. Sebentar," ucap Khanza sedikit berteriak.

"Sekarang dong. Pah ayo ajak anaknya,"

"Iya mah. Ayo nak,"

Dengan sedikit terpaksa Khanza pun menurutinya dan berjalan ber iringan dengan sang papa.

Setelah menyelesaikan makan siangnya, Khanza langsung masuk kembali kedalam kamarnya.

Karena tidak ada kegiatan yang ingin dilakukan Khanza pun memutuskan untuk tidur siang.

Baru saja beberapa menit memejamkan matanya. Khanza kembali membuoa matanya lantaran mendengar ponselnya yang berbunyi.

Dengan tubuh yang masih lemas karena baru bangun tidur, Khanza pun meraih ponselnya yang berada di atas nakas.

"Deva?"

Dengan cepat Khanza pun menekan tombol hijau dan telepon pun tersambung.

Khanza :
"Halo dev, kam.."

Deva :
"Nanti sore temuin aku di cafe Star" potong Deva, ucapanya terdengar sangat ketus dan singkat.

Khanza :
"Deva kamu ke..?"

Deva :
"Jam 4"  potongnya lagi dan langsung mematikan telpon nya sepihak.

Tut...

Khanza menatap ponselnya bingung. Berpikir keras apakah dirinya melakukan kesalah hingga membuat Deva marah seperti ini?

Setelah cukup berpikir khanza pun menyadarkan dirinya dan langsung menaruh kembali ponselnya di atas nakas.

Karena masih merasa mengantuk Khanza pun kembali tidur.

...

Jam sudah menunjukkan pukul 15.30

Saat ini Khanza sedang bersiap-siapuntuk bertemu dengan Deva.

Setelah selesai ia pun turun kebawah untuk meminta izin kepada orangtuanya.

Tidak melihat keberadaan orangtuanya di ruang keluarga Khanza pun pergi kedapur untuk mencari mamahnya.

Dan benar saja Lita sedang membuat kopi yang Khanza tebak pasti untuk papa nya.

"Mah," panggilannya membuat Lita menoleh kearahnya.

"Kenapa sayang?"

"Kamu mau kemana rapih banget?" tanyanya karena melihat penampilan Khanza yang terlihat rapih.

"Oh aku izin ke... " ucapnya terhenti karena memikirkan alasan yang tepat.

"Kemana za? Main?"

"Ke rumah Shireen, iya ke rumah Shireen,"

"Ngapain udah sore kaya gini?"

"Aku mau minta catatan biar nanti ga ketinggalan pelajaran," bohongnya.

"Kan bisa minta fotoin aja?"

"Trus itu kamu emang gabawa buku buat nyatet?" tanya Lita karena melihat Khanza yang membawa tas selempang kecil.

"Kamu mau bohongin mamah ya?"

"Aduhh," batin Khanza.

Khanza pun mengela nafanya kemudian tersenyum .

"Hehehe Khanza mau main, boleh yah?" ucapnya merayu sang mamah.

"Sama siapa? sama Deva? za, mamah kan uda..."

KHANZAWhere stories live. Discover now