33.Past (2)

9.9K 933 51
                                    


Terima kasih buat dukungan kalian, maaf kan aku sedikit alay dengan unggah skrinsut tagar no 1 #Pengorbanan dari 10rb lebih cerita.😁😁💃💃😘

Tetap dukung aku ya, vote dan komen kalian bikin aku semakin semangat dan membuat aku berusaha konsisten dengan jadwal yang aku buat

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Tetap dukung aku ya, vote dan komen kalian bikin aku semakin semangat dan membuat aku berusaha konsisten dengan jadwal yang aku buat.

Ada yang nagih soalnya...😭😭🤣

Sekali lagi aku membuat cerita bukan untuk memenuhi ekspektasi pembaca, tapi menuliskan cerita versi Octoimmee.

Aku juga paham jika kita tidak senada seirama...💃💃😁😄
Tapi kita disatukan dalam frekuensi "Yang Terbaik".

Selamat membaca teman-teman..

Luv💜Octoimmee

Past (2)
.

Daru masih panik, menghubungi PMI dan juga beberapa orang yang ia kenal. Aya perlu darah yang cukup banyak.

Untung teman-temannya juga membantu Daru mencarikan orang-orang yang bergolongan darah sama dengan Aya.

Kini di ruangan sudah ada tiga pendonor lagi. Setidaknya itu cukup untuk menambah yang sudah ada. Tapi Daru terus mengusahakan pendonor.

Kedua anak kembar Aya kini dalam ruangan Nicu. Dan Keduanya masih dalam inkubator, dengan kondisi bayi perempuannya masih belum stabil.

Tara kini masih menangani Aya diruang operasi.

Daru mendudukkan dirinya disalah satu bangku disudut taman rumah sakit yang sepi. Ia butuh waktu sendiri sejenak. Sepanjang hari ini ia sungguh lelah dan kepalanya terlalu penuh dengan banyak hal.

Ia telah menangani banyak pasien, tapi kali ini keterikatan secara emosional membuatnya lebih lelah dari biasa.

Daru merasa gamang. Amplop putih yang kini berada disaku bajunya adalah beban besar yang harus ia pikul. Semua berisi permintaan Aya jika ia tak mampu bertahan.

Daru meremas rambutnya.

Tuhan jangan, pintanya lirih.

Jangan biarkan ia terpaksa melakukan hal ini.

Berikan Aya kesempatan.

Beri dia kebahagiaan untuk bisa menikmati perannya sebagai ibu.

Tuhan, ini mimpi Aya bertahun-tahun. Sudah banyak yang ia tanggung. Jangan biarkan Aya melewatkan kesempatan ini, kesempatan menikmati mimpinya, menjadi seorang ibu.

"Berjuang Aya...berjuang..." Bisik Daru pada malam yang terasa sendu.
.
.
***
.
.
Daru kembali ke depan ruang operasi. Bi Sari menunggu disana. Meski menurut Daru sebaiknya Bi Sari menunggu di kamar inap yang sudah ia booking. Tapi wanita paruh baya itu bersikeras menunggu disana.

Yang Terbaik  (TAMAT)Where stories live. Discover now