29. REPAIR

11.5K 1.1K 103
                                    

"Adalah baik merelakan,
saat itu satu persatu akan diperlihatkan,
setiap jalan ditunjukkan,
Setiap pintu dibukakan,
Setiap tanya mendapatkan jawaban,
setiap lelah dipulihkan, dan
setiap sedih dihiburkan.
Sekali lagi,
bersabarlah...."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*******

Andro memeriksa kembali perlengkapan kameranya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
Andro memeriksa kembali perlengkapan kameranya. Ia memastikan semuanya sudah lengkap.  Setelah selesai ia meraih tas pinggang dan topi serta kaca mata hitamnya.

Ia berburu sunset lembah.

"Kalau suatu hari nanti kak Andro mencari aku, carilah tempat sunset terindah, aku pasti disana. Bukan sunset pantai tapi sunset di lembah..."

Aya mengatakan hal itu dulu...

dulu sekali...
Saat mereka mulai dekat dan dirinya mulai bisa menerima Aya dalam hidupnya.

Mereka tengah menikmati sunset dari sebuah restoran  rooftop. Waktu itu Andro hanya tersenyum dan mengangguk, ia bisa melihat kesungguhan dimata Aya.

"Memangnya kamu mau pergi?"

Aya tertawa menggelengkan kepalanya.

"Ngga Kak, kecuali takdir yang minta..."

"Kamu ngga akan kemana-mana Ay, disini saja temani Kakak.." Andro mengaitkan rambut indah itu ke belakang telinga Aya. Dan Aya tersipu-sipu, cantik sekali...

Andro kembali mengingat percakapan itu saat ia hampir dijerat kuat oleh rasa putus asa.

Saat ia hampir menyerah , untuk bertahan menjalani sesi terapi berjalan nya.

Ia hampir menyerah kalah, ia sudah pasrah jika seumur hidupnya ia hanya bisa duduk di kursi roda.

Dan di suatu senja saat rasa amarah dan kecewa membuncah mencekik lehernya, ia melihat semburat jingga di ufuk barat.....

Tiba-tiba ia kembali ingat akan percakapan  itu. Percakapan yang hampir terlupa, yang diingatkan kembali oleh semesta melalui sang senja.

Sunset lembah!

Saat itu ia merasakan sebuah rasa hangat mengalir mulai dari ujung kaki sampai ke seluruh tubuh nya.

Jantungnya berpacu kencang.

Mungkin ini gila!

Meskipun harapan itu setipis kertas, tapi Andro berpegang pada harapan itu.

Ia akan mencari Aya!

Karena itu ia harus sembuh!

Di usapnya wajahnya dengan kasar. Dipukulnya paha dan kakinya kuat-kuat. Seolah bisa  membangunkan seluruh syaraf dan otot yang lumpuh.

Yang Terbaik  (TAMAT)Where stories live. Discover now